TIPS OTOMOTIF

Tips Berkendara Aman di Sekitar Truk Besar, Lebih Baik Minggir

CNN Indonesia
Rabu, 27 Mar 2024 15:25 WIB
Anda sebaiknya menghindari jarak terlalu dekat dengan kendaraan lebih besar karena area blind spot juga semakin luas. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Risiko keselamatan berkendara di jalan bisa datang dari berbagai hal, termasuk ketika berada dekat kendaraan lebih besar seperti truk dan bus. Dalam kondisi ini Anda direkomendasikan lebih inisiatif menjaga jarak ketimbang menunggu sopir menyadari keberadaan kendaraan Anda.

Praktisi keselamatan berkendara Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) membagikan cara berkendara aman ketika berkendara di dekat truk, sebagai berikut:

Usahakan terlihat sopir truk

Semakin besar kendaraan maka area titik buta (blind spot) atau zona tak terlihat sopir semakin luas. Sebaiknya Anda tidak terlalu lama memosisikan kendaraan di area blind spot misalnya persis di belakang bak.

Sebisa mungkin posisikan kendaraan di sisi kanan atau kiri yang terlihat di spion truk. Namun mesti diingat Anda juga perlu mempertimbangkan kondisi lalu lintas saat melakukan itu.

Apabila berkendara di sekitar truk, Anda bisa melakukan komunikasi menggunakan klakson. Hindari gerakan-gerakan yang tak perlu seperti misalnya terlalu mepet dengan bak truk, atau menggantung kendaraan saat ingin menyalip.

Anda juga mesti memahami mengemudikan truk atau kendaraan besar lain tidak mudah jadi tidak ada salahnya mengalah demi keselamatan.

Jaga jarak saat menanjak

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketika berada di belakang truk saat menanjak. Posisi ini sebaiknya dihindari atau jika kadung terjadi sebaiknya jaga jarak aman.

Perlu diingat selalu ada risiko truk gagal menanjak sehingga mundur mendadak. Menjaga jarak seperti ini juga perlu dilakukan di area lain seperti misalnya di perlintasan kereta api atau dalam kondisi macet.

Selalu waspada

Anda direkomendasikan selalu menghindari terlalu dekat dengan truk. Anda juga mesti cermat mengamati kelakuan sopir truk yang membahayakan, jika sudah tampak ugal-ugalan Anda sebaiknya tak melibatkan diri dalam hal apapun.

Sopir ugal-ugalan

Sopir semena-mena berkendara di jalan merupakan faktor X penyebab kecelakaan yang tak bisa dihindari. Hal seperti ini berisiko tinggi kecelakaan seperti contohnya terjadi
di Gerbang Tol Halim Utara arah Bekasi ke Jakarta pada Rabu (27/03) pagi ini.

Sejumlah mobil saat antre di gerbang tol tiba-tiba dihantam dari belakang oleh truk. Insiden ini diduga lantaran sopir truk ugal-ugalan.

Sony menjelaskan sopir truk ugal-ugalan di jalan bisa karena kurang kompeten mengemudikan truk.

"Masalahnya mereka banyak rata - rata faktor ekonomi, keterpaksaan bawa truk karena enggak punya keahlian lain dan ditambah dengan adanya supir supir tembak yang tidak kompeten," kata Sony melalui pesan singkat, Rabu (27/03).

Selain harus memiliki SIM B2, menurut Sony sopir truk harus memiliki jam terbang yang tinggi mengingat kondisi truk di Indonesia rata-rata dalam kondisi tidak terawat.

"Mengemudi truk tidak semudah yg dibayangkan. karena rata-rata tidak terawat, mengemudi truk juga harus memiliki SIM B2. Tingkatannya lebih tinggi dari SIM A," ucap Sony.

"Hal ini dimaksudkan supaya si pengemudi memiliki jam terbang yang tinggi dan mental yang teruji, tetapi sayangnya kondisi itu susah diterapkan di Indonesia dan berimbas pada tingginya kecelakaan," kata dia.

(afr/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK