Alasan Honda Tetap Pakai Rangka eSAF di Beat 2024

Astra Honda Motor (AHM) mengungkap alasan mereka masih membekali Beat 2024 dengan rangka Enhanced Smart Architecture Frame atau eSAF. Rangka ini sempat viral tahun lalu usai muncul kasus patah dan karatan.

Thomas Wijaya selaku Executive Vice President (VP) AHM mengatakan pihaknya sudah melakukan optimalisasi eSAF yang membuatnya jauh lebih baik.

Dia juga mengingatkan komponen utama penopang motor itu mendapat jaminan garansi lima tahun.

Lihat Juga : Kenapa Honda Stylo 160 Pakai Rangka eSAF?

"Karena rangka kan sudah kami lakukan optimalisasi, kami juga sudah memberikan garansi lima tahun. Jadi konsumen merasa lebih nyaman lah. No worries," ujar Thomas di Cikarang, Jawa Barat, Senin (3/6).

Thomas mengklaim optimalisasi itu menghasilkan rangka eSAF yang terjamin kualitasnya. Namun pihaknya dikatakan terbuka melakukan pengecekan dan perbaikan jika ada keluhan pada rangka Beat 2024.

Beat baru telah meluncur di Indonesia pada Senin (3/6). Skutik sejuta umat itu mendapat sejumlah pembaruan di bagian desain dan fitur namun mesin dan rangka eSAF dikatakan tak ada perubahan.

Sebelumnya rangka eSAF sempat dikeluhkan sejumlah konsumen Honda di Indonesia lantaran mudah berkarat, keropos hingga patah rangka di sejumlah kasus.

Di sejumlah komunitas ada beberapa pihak yang berharap rangka itu diganti dengan model baru.

Lihat Juga : Adu Spek Honda Beat 2024 Lawan Rival Lama Yamaha Mio M3

AHM telah melakukan optimalisasi bobot kendaraan di Beat terbaru, yang lebih ringan 3 kilogram ketimbang generasi sebelumnya.

Pabrikan menghilangkan beberapa komponen seperti kick starter, mengganti material handle jok dari rubber steel menjadi glass fiber dan penurunan bobot pada boks mesin.

Dengan begitu bobot motor kini menjadi 87 kilogram, lebih ringan dari sebelumnya yaitu 90 kilogram, saat rangka motor ini didapati keropos hingga beberapa kasus patah.

Honda Beat baru tersedia melalui empat varian berbeda, yakni CBS, Street, Deluxe-Standard dan Deluxe-Smart Key. Sementara harganya mulai dari Rp18,4 juta hingga Rp19,8 juta dengan status on the road Jakarta.