Penjelasan Toyota Soal Nilai Innova EV yang Tembus Rp1,1 Miliar
Toyota Astra Motor (TAM) buka suara soal nilai jual Kijang Innova EV yang menyentuh Rp1,1 miliar berdasarkan data yang muncul di situs pajak kendaraan Pemprov DKI.
Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran TAM menjelaskan Innova EV merupakan model prototipe jadi wajar bila harganya mahal.
"Itu kan mobil prototipe, jadi pasti mahal, karena bukan untuk produksi massal," kata dia di Tangerang saat gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pekan lalu.
Ia mengatakan belum bisa berkomentar lebih jauh terkait Innova EV itu karena sejauh ini belum ada rencana menjual dan masih di tahap uji coba.
Nilai Innova EV itu diketahui melalui penelusuran pelat nomor B 1591 UNP yang digunakan salah satu unit. Menurut situs pajak kendaraan Pemprov DKI, pelat nomor ini dimiliki Toyota Kijang Innova EV 4x2 AT berwarna silver metalik.
Mobil ini diproduksi pada 2022 dan memiliki kapasitas baterai 134 kWh. Nilai jual yang tertera Rp1,163 miliar dengan masa berlaku STNK sampai 2028.
Nilai jual yang tertera merupakan perkiraan nilai Innova EV pada tahun ini. Biasanya nilai jual ini turun seiring statusnya yang bukan lagi mobil baru.
Meski demikian nilai Innova EV ini jauh lebih tinggi dari model Innova Zenix yang dijual saat ini di rentang harga Rp430,4 juta sampai Rp633,6 juta. Diferensiasi makin melar bila dibanding model Innova Reborn yang sampai saat ini masih diproduksi dan dijual, yakni Rp384,1 juta hingga Rp431,9 juta.
Innova EV lumayan sering muncul ke publik sejak 2022. Terakhir mobil ini terlihat parkir GIIAS 2024.
Mobil listrik konversi itu sebelumnya juga menjadi model uji coba transportasi di Bali sebagai unit operasional tamu hotel di Bali dengan tarif antara Rp350 hingga Rp375 ribu per kendaraan per perjalanan.
Layanan antar-jemput Innova EV ini menawarkan kenyamanan untuk dapat menampung hingga tiga orang dewasa beserta empat buah bagasi.
Hasil uji coba ini sebagai unit transportasi ini diklaim bermanfaat untuk mendapatkan temuan dan kebutuhan perbaikan teknis pada kendaraan elektrifikasi dan juga baterai, sekaligus memberikan wawasan untuk pengembangan para insinyur lokal.
Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan mobil listrik tujuh penumpang itu sudah diuji jalan hingga 120 ribu kilometer.
"Ini kan produk konversi, sehingga durability-nya harus kita tingkatkan terus. Sekarang kita lagi paralel durability test, sudah dicoba 120 ribu kilometer," kata dia di Jakarta, Selasa (9/7).
Apabila Innova EV ini sudah siap maka kerja sama dengan pihak lain yang memiliki misi untuk menurunkan emisi gas buang bisa dijalin.
(can/fea)