Awas Macet, 33 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik Pakai Mobil Pribadi

CNN Indonesia
Senin, 10 Mar 2025 11:23 WIB
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama pemudik, berdasarkan survei yang dilakukan Kemenhub.  (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksi lebih dari 30 juta orang bakal menggunakan mobil pribadi untuk kebutuhan mudik lebaran 2025.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama pemudik, berdasarkan survei yang dilakukan Kemenhub.

Menurut hasil survei, mobil pribadi akan menjadi moda transportasi utama yang dipilih masyarakat sebesar 23 persen atau33,69 juta orang, bus 16,9 persen atau 24,76 juta orang, kereta api antarkota 16,1 persen atau 23,58 juta orang, dan pesawat 13,5 atau 19,77 juta orang.

Tidak ketinggalan sepeda motor bakal mudik sebesar 8,7 persen atau 12,74 juta orang.

Menurut Dudy pihaknya kini sedang membuat persiapan untuk mengantisipasi segala hal tak diinginkan selama mudik sehingga semua berjalan lancar. Pihaknya juga menggandeng banyak pihak pada lintas kementerian serta lembaga untuk pengamanan selama periode mudik.

"Kami semua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. Kami adalah pengelola transportasi," ucap Dudy.

Ia berujar ada beberapa aspek yang bakal ditingkatkan, yaitu keselamatan dan keamanan angkutan lebaran, penyediaan informasi mudik dan sosialisasi keselamatan, serta penyediaan data traffic, hingga CCTV.

Bersama para pejabat lain di kementerian dan lembaga, Dudy menambahkan pihaknya turut membahas penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) yang berpotensi mengurai kepadatan angkutan Lebaran 2025, berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.

Kata Dudy survei dilakukan dua kali yaitu tanpa memasukkan kemungkinan pemberlakuan WFA dan dengan memasukkan kemungkinan pemberlakuan WFA. Hasilnya, penerapan WFA berhasil meredam jumlah pemudik yang berpergian pada periode tertentu.

"Survei awal sebelum WFA, kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat. Terjadi lonjakan pada H-3 juga, tapi tidak sedrastis jika tidak WFA. Tanpa WFA, pada H-3 terdapat 16,8 juta orang yang berpergian, sedangkan dengan WFA menjadi 12,1 juta orang," ucap Dudy.

(ryh/mik)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Tol Cikampek Padat Usai Libur Panjang

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK