Travel ilegal yang dianggap semakin marak di periode mudik dan rawan kecelakaan diakui Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi sulit dikontrol. Dia mengimbau masyarakat hati-hati dan jeli memilih moda transportasi aman untuk mudik tahun ini.
"Kami susah juga untuk memonitor, mendeteksi itu karena mereka beroperasinya jauh ke dalam langsung ke para pengguna. Bahkan kadang-kadang dari rumah ke rumah," kata Dudy di Jakarta, Jumat (21/3), disitat dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dudy mengatakan travel ilegal tak punya jaminan keselamatan seperti jasa yang ditawarkan travel resmi dan terdaftar.
"Dari aspek keselamatan, kita tidak tahu apakah (travel ilegal) memiliki kendaraan laik atau tidak. Jaminan keselamatan, risiko kecelakaan, jaminan asuransi tidak ada," ucap dia.
"Lalu, pengendara (travel ilegal) dalam melakukan tugasnya atau melakukan kerjanya itu tidak ada yang memonitor, sehingga berakibat risiko terjadinya kecelakaan semakin besar apabila para pemudik menggunakan angkutan-angkutan travel tersebut," katanya lagi.
Salah satu kasus buruk travel ilegal terjadi pada musim mudik tahun lalu ketika Daihatsu Gran Max menyebabkan kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Cikampek, Karawang Timur, Jawa Barat pada 8 April 2024.
Sebanyak 12 orang tewas karena peristiwa ini, yakni sopir Gran Max dan penumpangnya.
Lihat Juga :![]() TIPS OTOMOTIF Sederet Persiapan Sebelum Mudik Nyetir Mobil |
Dudy mengatakan aspek keselamatan paling disorot soal praktik travel ilegal. Pencegahan disebut menjadi langkah penting mengingat mobilisasi warga menggunakan kendaraan saat mudik diprediksi meningkat pada tahun ini.
Dia memperkirakan lebih dari 146 juta orang akan mudik pada tahun ini menggunakan berbagai moda transportasi.
(fea)