Warga RI Sulit Bayar Cicilan, Kredit Macet Hantui Penjualan Mobil

CNN Indonesia
Senin, 04 Agu 2025 18:30 WIB
Penurunan daya beli membuat perusahaan leasing mengerem untuk mengucurkan kredit kendaraan bermotor (KKB)
Penurunan daya beli konsumen membuat perusahaan leasing mengerem untuk mengucurkan kredit kendaraan bermotor (KKB). CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena warga kesulitan membayar cicilan kendaraan bermotor makin terasa. Kondisi tersebut membuat perusahaan leasing mengerem untuk mengucurkan kredit kendaraan bermotor (KKB)

Pemilik Focus Motor Group, perusahaan yang bergerak dalam penjualan mobil bekas, Agustinus mengaku telah berkomunikasi dengan salah satu perusahaan leasing besar dan mereka mengakui kondisi itu saat ini.

Menurut dia semakin banyak orang di Indonesia mulai kesulitan membayar angsuran, buntut lesunya perekonomian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nanya mereka kenapa leasing sebesar ini ngerem? Mereka pasti punya data pribadi dong untuk ke depannya ini gimana. Jadi mereka bilang ini banyak yang angsurannya macet," katanya mengutip CNBC Indonesia, Senin (4/8).

Menurut dia, biasanya kredit macet hanya terjadi di kalangan konsumen baru. Kini, banyak kasus konsumen tidak bisa melanjutkan angsuran meski baru satu-dua bulan pertama.

Fenomena itu sekarang akibat sebagian orang memaksakan diri membeli mobil, padahal secara ekonomi tidak memadai. Ia melihat kredit macet terjadi karena ada pengaruh kondisi perekonomian di Indonesia.

"Kalau orang udah dua tahun kredit tiba-tiba macet berarti memang banyak mungkin kena PHK. Atau bisnisnya langsung drop gitu," ucapnya.

Sebelumnya, penurunan penjualan kendaraan pernah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani awal tahun kemarin. Penjualan mobil baru turun 18,8 persen (yoy), sedangkan motor turun 2,9 persen (yoy).

Sementara itu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menyebut mencatat retail atau penjualan langsung ke konsumen pada Januari-Juni 2025 berjumlah 390.467 unit, atau turun 9,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mengalami penyusutan 8,6 persen menjadi 374.740 unit, dari sebelumnya mencapai 410.020 unit.

Penurunan lebih tajam terlihat pada Juni 2025 yang penjualan retailnya mencapai 61.647 unit, namun pada Juni 2024 para anggota Gaikindo berhasil mengemas penjualan sebanyak 70.290. Sedangkan wholesales menyusut 22,6 persen dari 74.618 unit pada Juni 2024 menjadi 57.760 unit pada Juni 2025.

Bila ditinjau secara bulanan yaitu Mei dibanding Juni 2025, wholesales mobil nasional juga mengecil menjadi 57.760 unit, padahal sebelumnya atau Mei berjumlah 60.612 unit.

Penjualan hanya meningkat berdasarkan pencapaian retail Juni dengan kenaikan penjualan hanya 340 unit dibanding Mei 2025.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER