Identitas 2 Ducati yang Diamankan KPK dari OTT Immanuel Ebenezer

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2025 16:00 WIB
Dua Ducati yang diamankan ke gedung KPK adalah Streetfigter V4 dan Multistrada V4. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua motor sport merek Ducati diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer pada Kamis (21/8). Dua motor ini tiba di gedung KPK dengan diangkut sebuah pikap berwarna putih.

Salah satu motor yang diamankan adalah Ducati Streetfigter V4. Kuda besi jenis sport naked dengan pelat nomor B 4225 SUQ ini berkelir merah, yang merupakan salah satu ciri khas merek asal Italia tersebut.

Motor yang diproduksi pada 2022 ini menggendong mesin 1.103 cc V4, bertenaga 208 HP pada putaran mesin 13.000 rpm dan torsi 123 Nm pada 11.500 rpm.

Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui gearbox 6 percepatan yang dipadukan Ducati Quick Shift. Urusan kopling, Streetfighter V4 menggunakan self servo wet clutch atau kopling basah.

Dalam situs pajak Jakarta, motor sitaan yang tertera dimiliki PT Kualitas Prima S itu punya nilai jual Rp349,7 juta.

Motor berikutnya adalah Ducati Multistrada V4 yang menggunakan mesin kubikasi serupa Streetfigter V4, 1.103 cc, konfigurasi V4 dan tahun produksinya 2024.

Mesin motor bergaya touring adventure ini dapat menghasilkan tenaga maksimal 180 HP di 12.250 rpm dan torsi tembus 118 Nm di 9.500 rpm.

Dapur pacu besar ini dikawinkan dengan gearbox 6 speed with Ducati Quick Shift up/down dan dengan Multiplate dry clutch atau kopling kering.

Nilai jual yang tercantum pada situs Samsat Jakarta untuk motor dengan pelat nomor B 3838 BOB ini adalah Rp418,4 juta. Namun sayangnya nama pemilik motor ini tak tertera. 

Saat dibeli dalam kondisi baru, masing-masing motor ini diketahui tembus Rp 1 miliar setelah ditambah komponen perpajakan dan lain-lain.

Kasus Immanuel

Wakil Ketua KPK Fitroh Rochayanto menyampaikan Immanuel terjaring dalam operasi senyap terkait kasus dugaan pemerasan ke sejumlah perusahaan terkait pengurusan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

"Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3," katanya.

Immanuel ditangkap bersama 10 orang lainnya dalam OTT KPK sejak semalam. Ia dan bersama para pihak lainnya sudah berada di KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kini, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menetapkan status hukum Noel dan para pihak yang ditangkap.

(ryh/fea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK