Gojek dan Maxim Pastikan Ojol Bertemu Gibran di Istana Mitra Resmi
Gojek dan Maxim memastikan orang memakai jaket mereka saat bertemu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berdialog adalah mitra ojek online (ojol) masing-masing.
Ade Mulya, Direktur Public Affairs & Communications GoTo, mengungkap mitra itu bernama Mohamad Rahman Tohir. Pria yang akrab disapa Cang Rahman ini aktif menjadi mitra Gojek sejak 2015.
"Kami pun ingin menegaskan bahwa Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015," kata Ade dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (2/9).
Sementara Maxim dalam keterangan resminya menyatakan hal serupa walau tak mengungkap nama mitranya itu.
"Kami menyampaikan bahwa mitra pengemudi yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah pengemudi resmi yang terdaftar di platform Maxim dan aktif melayani masyarakat," kata Maxim dalam keterangan resminya, Selasa (2/9).
Ade menerangkan pihaknya dan aplikator lain, yaitu Maxim, Grab dan InDrive, sempat dihubungi Kantor Wapres untuk menghadirkan perwakilan mitra ojol. Para perwakilan itu disebut diminta hadir untuk berdialog bersama Gibran.
"Tujuannya adalah untuk mendengar langsung aspirasi dan harapan mitra," kata Ade.
Ade mengatakan perusahaan sangat mengapresiasi setiap undangan resmi yang ditujukan kepada mitra driver.
Oleh karena itu, Gojek memastikan perwakilan ojol yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah mitra aktif, yang sehari-hari bekerja, terlibat dalam komunitas, dan dipercaya oleh rekan-rekan.
Ia menambahkan berbagai aspirasi yang disampaikan dalam dialog itu juga murni dari para mitra yang hadir, mulai dari permohonan dukungan bagi keluarga Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas dilindas rantis Brimob, solidaritas sesama pengemudi, hingga harapan agar situasi tetap aman dan damai.
"Bagi kami, setiap ruang dialog dengan pemerintah adalah kesempatan berharga. Kami percaya, suara tulus para mitra adalah fondasi terkuat untuk mencari solusi bersama demi masa depan yang lebih baik," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono mengatakan tidak mengenali perwakilan ojol yang berdialog dengan Gibran di Istana Wakil Presiden Minggu (31/8).
Igun bilang para pengemudi ojol yang bertemu Wapres bukan anggota asosiasinya. Atas kejanggalan itu ia menyinggung ketidakjelasan kelompok mana yang diwakili saat pertemuan dengan Gibran.
"Iya (enggak kenal). Enggak ada yang mengetahui dari kelompok mana mereka mewakili siapa. Karena yang pasti terlembaga, ya kami sebagai asosiasi kami terlembaga dan terdaftar pada negara maupun pemerintah Republik Indonesia. Dan kami saksi mata langsung (insiden yang menimpa Affan Kurniawan)," ujar Igun kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/9).
Igun menaruh curiga dan mempertanyakan soal asal para ojol yang diundang berdialog karena notabene baik ia maupun rekan-rekannya di asosiasi tidak mengenali mereka.
Igun sempat menyebut kemungkinan rekayasa dari pemerintah yang mungkin tidak benar-benar mendatangkan ojol melainkan orang-orang suruhan tetapi beratribut ojol.
(ryh/fea)