Ribuan Ojol Bakal Geruduk DPR, Ini Tuntutannya

CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2025 09:55 WIB
Ribuan pengemudi ojol dari berbagai wilayah di Jabodetabek bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu 17 September 2025.
Ribuan pengemudi ojol dari berbagai wilayah di Jabodetabek bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu 17 September 2025. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah di Jabodetabek disebut bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu 17 September 2025. Mereka akan kembali menyuarakan aspirasi, termasuk tuntutan baru mengenai kematian rekan sesama ojol yang dilindas aparat menggunakan kendaraan taktis.

Demo diinisiasi salah satu asosiasi ojol, yaitu Garda Indonesia, dengan menyebut estimasi massa yang akan terlibat dalam aksi itu mencapai 5 ribu orang.

"Target massa hadir 5 ribu ojol," kata Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono melalui pesan singkat belum lama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan seruan untuk mengusut kasus kematian Affan menjadi tuntutan baru yang diminta oleh pihaknya.Mereka ingin perkara itu diusut secara tuntas dan transparan.

"Tuntutan terbaru adalah penuntasan perkara gugurnya Affa Kurniawan hingga tuntas dan keluarga almarhum mendapatkan keadilan," ucap Igun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui,Affan, seorang pengemudi ojol dilindas menggunakan kendaraan taktis saat aksi unjuk rasa pecah pada Kamis (28/8) malam. Affan akhirnya tewas. Ia disebut bukan bagian dari aksi massa, tetapi sedang bekerja mengantar pesanan.

Insiden Affan ini telah memicu gelombang demonstrasi yang lebih ganas dan meluas di berbagai wilayah Indonesia.

Salah satu polisi yang berada di rantis pelindas Affan, Danyon A Resimen 4 Korbrimob Polri Kompol Cosmas Kaju Gae, telah dipecat dengan tidak hormat melalui Majelis Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) Polri.

Enam orang lain yang ada di rantis, yaitu Aipda MR, Bribka R, Briptu DS, Bripda M, Baraka Y dan Baraka JEB disebut statusnya sebagai saksi. Khusus Bribka R, sopir rantis, akan menjalani sidang etik hari ini.

Kasus ini juga dinilai memiliki unsur tindak pidana sehingga berkas perkara dilimpahkan ke Bareskrim Polri.

Sementara itu Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (7/9) telah menyatakan sikap terkait kasus tersebut dengan mengatakan investigasi insiden Affan masuk akal dilakukan.

Apa yang disampaikan Prabowo sekaligus menjawab rangkuman tuntutan 17+8 dari sejumlah pihak berdasarkan gelombang demonstrasi akhir Agustus lalu hingga awal September ini, di mana di dalamnya terdapat poin mengenai kasus Affan.

Igun menambahkan pihaknya juga akan menuntut agar pemerintah membuat kebijakan yang isinya menurunkan potongan tarif aplikasi menjadi 10 persen. Igun menekankan massa ojol akan terus berunjuk rasa sampai tuntutan mereka dikabulkan.

"Sampai tuntutan utama Potongan Aplikasi 10 persen dikabulkan, maka kami akan tetap aksi tanpa henti. Menhub harus merevisi potongan biaya aplikasi dari 15 persen menjadi 10 persen," tukas Igun.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER