Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara mengenai kebijakan subsidi motor listrik yang hingga saat ini tidak kunjung cair.
Menurut Airlangga, terkait kebijakan subsidi motor listrik, hal tersebut perlu dibahas lebih lanjut karena berkaitan dengan mekanisme penganggaran.
"Ya itu teknikal dari pada penganggaran," kata Airlangga ditemui wartawan di Karawang, Jawa Barat, Jumat (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari itu ia menyebut realisasi dari kebijakan subsidi motor listrik kemungkinan dilakukan tahun depan, sebab sampai sekarang masih tidak kunjung jelas, meskipun telah memasuki Oktober 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun depan, belum dibahas," singkat Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan 'bola' pelaksanaan insentif motor listrik terganjal di "lapangan banteng". Dia mengungkap sudah mengajukan tetapi belum ada kejelasan mulai kapan bakal diterapkan.
Lapangan banteng yang dimaksud merujuk ke lokasi gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang berada di Jalan Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat. Kementerian ini dinakhodai oleh Airlangga Hartarto.
"Oh kita sudah kirim surat, sudah siap skemanya. Bolanya di Lapangan Banteng, sekarang sudah bulan segini bagaimana coba penyerapannya dan segala macam, tanya ke Lapangan Banteng coba," ucap Agus di Jakarta, Rabu (8/10).
Untuk diketahui, Kemenperin sempat mengatakan insentif motor listrik bakal terbit Agustus tetapi ternyata tidak jadi. Lalu pada awal September, Agus mengatakan skema insentif sudah selesai dan telah diajukan ke Kemenko Perekonomian untuk nantinya ditentukan soal periode, besaran insentif dan lain sebagainya.
Agus saat itu menyebut skema insentif bisa dipakai untuk tahun ini dan 2026. Namun dia bilang anggaran yang disediakan tergantung Kemenko Perekonomian.
(ryh/mik)