Honda Klaim Penetrasi Motor Listrik Tak Usik Pasar Motor Bensin di RI

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2025 08:56 WIB
Honda mengklaim penetrasi sepeda motor listrik belum berdampak signifikan pada penjualan motor bensin mereka di Indonesia. (Foto: Astra Honda Motor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Astra Honda Motor (AHM) mengklaim bahwa penetrasi sepeda motor listrik di Indonesia belum berdampak signifikan pada kinerja penjualan mereka yang selama ini lebih fokus pada produk konvensional berbahan bakar bensin.

Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication AHM, menjelaskan bahwa karakter konsumen di Indonesia berbeda dengan di Vietnam. Oleh karena itu, ia merasa tidak perlu khawatir jika penetrasi motor listrik akan mengganggu bisnis perusahaan di pasar sepeda motor konvensional.

"Apakah yang terjadi di negara lain akan terjadi di Indonesia? Saya kira karakter konsumen kita berbeda. Masing-masing memiliki ekspektasi dan segmen konsumen yang berbeda, baik untuk motor listrik maupun konvensional," ujar Muhibbuddin di Jakarta, Jumat (10/10).

Menurutnya, motor konvensional dan motor listrik, dapat berkembang di ruangnya masing-masing tanpa saling mengganggu.

"Jadi, sejauh ini tidak ada gangguan, keduanya tumbuh di ruang yang berbeda," tambahnya.

Pernyataan ini muncul setelah laporan yang menyebutkan dominasi Honda di pasar sepeda motor Vietnam kini terancam. Hal ini terjadi menyusul dorongan pemerintah Vietnam untuk mempercepat peralihan ke motor berbasis baterai.

Data terbaru menunjukkan penurunan penjualan sepeda motor Honda di Vietnam yang signifikan.

Menurut laporan Reuters pada Kamis (9/10), penjualan motor Honda di Vietnam turun hampir 22 persen pada Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan turun 13 persen dibandingkan tahun lalu, setelah kebijakan pemerintah Hanoi diumumkan.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan Honda di Vietnam enggan memberikan komentar. Namun, Honda bersama sejumlah produsen motor lainnya telah mengirimkan surat kepada otoritas terkait untuk mengkritik kebijakan tersebut, karena dianggap terlalu cepat diberlakukan.

Muhibbuddin menambahkan bahwa selain terus fokus pada produk motor konvensional, AHM juga berupaya untuk bersaing di pasar motor listrik Indonesia. Ia mengakui bahwa penetrasi kendaraan listrik di Indonesia masih memerlukan waktu dan penyesuaian.

AHM telah meluncurkan tiga model motor listrik di Indonesia, yaitu Icon e:, CUV e:, dan EM1 e:. Motor-motor tersebut dibanderol dengan harga yang relatif tinggi, bahkan salah satunya mencapai Rp50 juta. Namun, berkat diskon besar-besaran yang diberikan pada Juli lalu, harga motor listrik Honda kini lebih kompetitif dengan merek lain, terutama yang berasal dari China dan lokal.

"Kami berharap motor konvensional dan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia," ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah Vietnam mengeluarkan arahan pada Juli yang melarang motor berbahan bakar fosil beroperasi di pusat ibu kota Hanoi dalam waktu 12 bulan. Larangan tersebut juga akan diperluas pada 2028.

Seiring dengan kebijakan itu, sebagian warga Hanoi dan Ho Chi Minh City, dua kota terbesar di Vietnam, berencana beralih ke motor listrik untuk pembelian berikutnya.

Survei yang dilakukan pada September oleh lembaga riset pasar Asia Plus Inc. menunjukkan bahwa 54 persen responden, yang 80 persen di antaranya adalah pemilik motor Honda, berencana membeli motor listrik di masa depan. Hanya 24 persen yang berencana membeli motor berbahan bakar bensin.

Alasan utama mereka adalah dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang mendukung kendaraan listrik.

Di Hanoi, 60 persen responden juga menyatakan akan memilih motor listrik. Sementara itu, separuh peserta survei menyebut mereka akan mempertimbangkan membeli motor Honda, sementara 32 persen memilih merek lokal VinFast.

"Dukungan kebijakan yang cepat, seperti larangan bertahap, insentif, dan kampanye publik, telah membentuk sikap konsumen secara signifikan. Ini berpotensi mempercepat perubahan pasar lebih cepat dari yang diperkirakan oleh produsen motor tradisional," kata Kengo Kurokawa, kepala Asia Plus, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/10).

Pasar motor di Vietnam diperkirakan akan bernilai USD 4,6 miliar pada 2025 dan diproyeksikan tumbuh menjadi USD 6 miliar pada 2030, menurut riset dari Mordor Intelligence. Meskipun demikian, penjualan motor konvensional masih mendominasi pasar Vietnam.

Pada tahun lalu, Honda berhasil menjual 2,6 juta unit motor, yang mencakup lebih dari 80 persen penjualan sepeda motor nasional. Sementara itu, merek lokal VinFast melaporkan telah menjual 71 ribu unit motor listrik.

Seperti di Indonesia, Honda juga telah meluncurkan motor listrik di Vietnam, namun angka penjualannya hingga kini belum diumumkan.

(ryh/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK