Moeldoko Soal Insentif Mobil Listrik Disetop: Harga Sudah Murah

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 09:00 WIB
Ketua Umum Periklindo Moeldoko menilai penjualan mobil listrik bakal tetap positif meski insentif dihentikan. (Foto: Periklindo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko merespons keputusan pemerintah yang menyetop pemberian insentif mobil listrik tahun depan. Menurutnya hal tersebut tak perlu terlalu dikhawatirkan.

Ia menilai pasar otomotif, terutama mobil listrik justru sedang berada dalam tren positif. Hal ini tercermin dari penjualan mobil listrik yang merangkak naik dari tahun ke tahun.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tahun ini saja penjualan mobil listrik berbasis baterai tembus 69.146 unit hingga Oktober. Angka itu lebih tinggi dibanding penjualan satu tahun penuh 2024 yang berhenti di angka 43.188 unit.

Penjualan melonjak pesat pada Oktober 2025, karena penjualan mobil listrik mencapai 13.867 unit, naik signifikan dari September 4.097 unit.

"Kalau dilihat penjualan secara umum mobil memang ada penurunan, tapi kalau tren mobil listrik ya dari Periklindo melihat ada sebuah fenomena menarik. Karena meningkat. Peningkatan signifikan," kata Moeldoko ditemui di kantor Mobil Anak Bangsa (MAB) Jakarta, Rabu (10/12).

Pemerintah sebelumnya berencana menghentikan pemberian insentif pembelian mobil listrik, termasuk untuk impor mobil completely built up (CBU) mulai 31 Desember 2025.

Menurut Moeldoko, ketiadaan insentif bukan berarti penjualan EV akan tertekan karena harga makin mahal. Ia menegaskan, harga mobil listrik secara alami akan turun seiring perkembangan teknologi dan persaingan industri, sehingga terjangkau buat semua kalangan.

"Saya dari awal sudah katakan, mobil listrik ke depan akan lebih murah dari mobil konvensional, karena komponen yang digunakan terbatas atau sedikit. Kalau nanti persaingan di dunia baterai semakin ketat, maka kompetisinya akan tinggi dan harga akan turun," kata dia.

"Apalagi Indonesia akan produksi baterai. Kalau baterai sebagai komponen 40 persen dari ev turun, maka mobil listrik (harganya) jatuh turun ke bawah," ucap Mantan Kepala Staff Presiden tersebut.

Moeldoko juga menyebut kompetisi produsen kendaraan listrik yang semakin masif di Indonesia justru menjadi keuntungan bagi konsumen.

"Jadi enggak usah khawatir, pasti dengan sendirinya mobil listrik akan lebih murah. Apalagi dengan kompetisi luar biasa seperti sekarang, maka ini sebetulnya masyarakat menikmati haknya untuk membeli mobil listrik dengan murah," ujarnya.

(ryh/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK