Jakarta, CNN Indonesia -- Natal, sebagai peringatan kelahiran Juru Selamat dirayakan dengan berbagai cara di berbagai daerah di Indonesia, seperti dikutip dari berbagai sumber.
PapuaSetelah melakukan misa atau ibadah Natal, biasanya mereka akan melakukan ritual memasak babi untuk dinikmati bersama-sama. Tradisi ini bernama
barapen atau bakar batu. Dalam tradisi ini para lelaki akan membuat lubang untuk meletakkan batu panas untuk memasak. Dan kaum wanita akan menyiapkan segala bahan masakan yang diperlukan. Tradisi ini dilakukan dengan cara yang tradisional, bahkan menyalakan api saja masih dengan kayu yang digesekkan hingga menghasilkan api dari serbuk panas.
Barapen ini dilakukan sebagai simbol rasa syukur, kebersamaan, saling berbagi dan mengasihi dengan makan bersama-sama.
AmbonMenjelang Natal dan Tahun Baru masyarakat Ambon terutama yang berada di Negeri Naku menggelar upacara adat cuci negeri. Tradisi ini dilakukan untuk melambangkan pembersihan dan penyucian diri warga dari dosa-dosa yang telah dilakukan sepanjang tahun. Upacara cuci negeri ini diawali dengan berkumpul di rumah komunitas marga atau
Soa untuk melakukan ritual adat masing-masing. Lalu dilanjutkan dengan beramai-ramai berkumpul ke rumah adat atau
Baileo sambil menyanyikan lagu dalam bahasa setempat serta menari dengan iringan tifa. Para perempuan juga membawa seserahan berupa sirih, pinang, dan
sopi, minuman tradisional Ambon. Yang juga unik dari peryaan Natal di Ambon adalah pada malam Natal lonceng gereja dan sirene kapal akan dibunyikan secara serempak.
ManadoManado memiliki tradisi di Akhir Tahun dengan nama Kunci Taon. Kunci Taon ini merupakan pawai keliling dengan masyarakat yang mengenakan kostum-kostum unik. Kunci Taon merupakan puncak sekaligus penutupan perayaan Natal pada tahun itu. Perayaan Natal di Manada dimulai sejak 1 Desember oleh pemerintah daerah dengan melakukan safari natal. Safari Natal adalah pemerintah daerah yang mengikuti ibadah di setiap kecamatan yang berbeda setiap harinya.
TorajaWarga Toraja merayakan Natal dengan festival budaya bernama Lovely December. Dalam festival ini diisi dengan karnival budaya, festival kuliner, dan lain-lain. Lalu pada puncak acara di tanggal 26 Desember, dilakukan prosesi Lettoan atau ritual mengarak babi dengan simbol budaya yang mewakili tiga dimensi kehidupan manusia yaitu Saritatolamban, matahari, dan bunga tabang. Pada puncak acara juga diramaikan dengan pesta kembang api.