Jakarta, CNN Indonesia -- Sawahlunto di Provinsi Sumatera Barat pada zaman pendudukan Belanda dikenal sebagai pusat pertambangan batu bara.
Dapur ini bisa disebut raksasa karena memiliki koleksi peralatan masak berukuran besar dan cukup canggih pada masa itu. Dapur umum tersebut telah berubah menjadi museum sejarah dan destinasi wisata.
Dapur raksasa tersebut bernama Museum Gudang Ransoem, diresmikan oleh bapak Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla pada tahun 2005. Apa saja peralatan masak yang ada di sana?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum ini memiliki
steam generator raksasa (tungku pembakaran) yang berfungsi menanak nasi dengan kapasitas 3.900 kilogram nasi setiap harinya. Terbayang kan besarnya?
Tungku pembakaran ini merupakan peralatan canggih pada saat itu, dan merupakan sumber energi uap yang dipakai untuk memasak. Tungku ini diproduksi di Jerman pada tahun 1894 oleh Rohrendampfkesselfabrik, D.R.Patente No.13449 & 42321.
Ada banyak peralatan masak lainnya yang berukuran sangat besar. Seperti periuk berbahan nikel dengan tinggi 60–70 cm tebal 1,2 cm dan diameter 120 sampai 148 cm. Besar sekali bukan? Terbayang betapa banyaknya bahan masakan yang diolah pada saat itu, semua tergambar jelas dari koleksi-koleksi perkakas raksasa di Museum Gudang Ransoem ini.
Kita juga akan disuguhkan video menarik saat dapur umum tersebut masih aktif beroperasi pada zaman dahulu.
Museum Gudang Ransoem adalah dapur terbesar dan salah satu museum unik yang mengkoleksi perkakas dapur, wajib untuk menjadi daftar kunjunganmu. Kota Sawahlunto sendiri sedang berbenah dalam mewujudkan visi "Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya”.
Untuk biaya masuk sangatlah murah hanya Rp4.000 untuk orang dewasa dan Rp2000 untuk anak–anak. Museum ini berada di Jalan Abdul Rahman Hakim, Sawahlunto, Sumatera Barat.
(ded/ded)