Jakarta, CNN Indonesia -- Di SMA, kita sudah merencanakan ingin kuliah di mana dan jurusan apa. Namun jika kenyataan berkata lain, apa yang harus kita lakukan? Pindah atau tetap bertahan?
Beberapa ini adalah hal-hal harus dipertimbangkan dalam memutuskan pilihan:
1. Memang nyasar atau hanya shock?Kamu mungkin kaget akan lingkungan kampus dan ritme belajar cepat yang berbeda dengan SMA. Jika itu alasanmu merasa salah jurusan, maka kamu harus pikir-pikir lagi. Di manapun kuliahnya, kamu harus beradaptasi dan pasti akan ada tantangan baru. Tetapi kalau jurusan ini memang tidak sesuai dengan kemauanmu, coba tanyakan pada dirimu sendiri: Apa alasan saya memilih jurusan ini? Apa cita-cita saya? Bisakah saya meraih cita-cita tersebut melalui jurusan ini? Jika jurusan ini adalah pilihan orangtuamu, coba bicarakan lagi dengan mereka. Jelaskan kesulitanmu, tunjukkan bahwa kamu bisa mempertanggungjawabkan pilihanmu dan jelaskan rencanamu ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Pertimbangkan waktu dan biayaPindah jurusan akan lebih mudah jika kamu masih berada di semester awal. Bayangkan kalau kamu sudah di semester 6, lalu tiba-tiba memutuskan untuk pindah, apakah nggak sayang waktu dan umur? Kemudian, pindah jurusan juga berarti membayar kuliah dari awal lagi. Kalau kamu tidak benar-benat yakin, lebih baik jangan nekat pindah.
3. Ilmu nggak hanya didapat di kuliahMisalnya kamu kuliah di jurusan hukum, tetapi sebenarnya ingin kuliah di jurusan seni lukis. Kamu bisa ikut komunitas seni untuk mengembangkan hobimu sehingga ketika lulus menjadi sarjana hukum nanti, kamu juga punya keahlian melukis. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah kamu harus tetap konsultasi dengan orangtua. Jika mereka tidak merestui kamu pindah, jangan bersedih. Jurusan kuliah tidak menentukan kesuksesan seseorang. Tekuni apa yang kamu pelajari di jurusanmu dan kamu akan mendapat ilmu-ilmu baru.
(ded/ded)