Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Ampat sudah sangat terkenal karena memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Untuk alam bawah laut, Raja Ampat diakui sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia.
Raja Ampat merupakan rumah bagi 75 persen jenis terumbu karang di dunia dengan 553 jenis terumbu karang dan 1.437 jenis ikan karang. Perairannya yang kaya menyediakan sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi lebih dari 40.000 penduduk.
Selain alam bawah lautnya, daratan Raja Ampat juga tidak kalah menarik. Hutan yang masih alami menjadi tempat tinggal bagi 657 jenis burung, 191 jenis mamalia darat, 130 jenis katak, dan 151 jenis ikan air tawar. Tidak heran jika Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat lantas menjadikan pariwisata menjadi salah satu sektor andalannya.
Salah satu upaya untuk mempromosikan keindahan alam Raja Ampat adalah dengan melalui media foto, dan akan menjadi hal yang unik jika foto-foto tersebut diambil oleh masyarakat lokal, sehingga para calon wisatawan dapat melihat keindahan Raja Ampat dari visi masyarakat lokal.
Terkait dengan hal tersebut, organisasi pelestarian alam The Nature Conservancy (TNC) bersama pengelola kawasan konservasi Raja Ampat melakukan kegiatan pelatihan fotografi bagi masyarakat di Kofiau dan Misool, Kabupaten Raja Ampat.
Kegiatan ini masih berlangsung sampai Minggu (20/3). Bertindak selaku mentor kegiatan adalah Riza Marlon, seorang fotografer alam liar terkemuka di Indonesia yang telah lebih dari 25 tahun mendokumentasikan keanekaragaman satwa di Indonesia.
Lukas Rumetna sebagai Papua Bird’s Head Portfolio Manager TNC mengatakan: “Salah satu strategi pengembangan wisata alam masyarakat ke depan, diperlukan dokumentasi melalui foto yang informatif tentang potensi alam, karena foto-foto tersebut dapat digunakan untuk penyebaran informasi dan promosi.”
Sementara Riza Marlon yang karyanya telah banyak dipublikasikan dalam publikasi lokal dan internasional mengatakan: “Kegiatan ini sangat menarik, secara pribadi saya bisa membagi ilmu kepada teman-teman disini untuk merekam semua potensi-potensi satwa dan alam di daerahnya masing-masing agar mereka bangkit dengan isu-isu lokalnya melalui fotografi.”
Selain sebagai seorang fotografer alam liar, Riza Marlon juga sering mendampingi masyarakat hingga pelosok terpencil untuk bercerita mengenai wilayahnya melalui medium fotografi.
 Riza Marlon membimbing peserta pelatihan fotografi. (Nugroho Arif Prabowo/TNC) |
(ded/ded)