Kurang Tidur Memicu Perilaku Berisiko Bagi Remaja

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2016 09:19 WIB
Dalam sehari apakah kamu menghitung berapa kali kamu melakukan hal-hal yang membahaykan dirimu? Jika iya, itu tandanya kamu kurang tidur.
Ilustrasi (Thinkstock/Wavebreakmedia Ltd)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sehari apakah kamu menghitung berapa kali kamu melakukan hal-hal yang membahaykan dirimu? Jika iya, itu tandanya kamu kurang tidur.

Meski sepele, ternyata kekurangan tidur pada anak remaja sangat berbahaya terhadap pengaruh perkembangan perilakunya.

Itulah hasil penelitian ahli epitemologi Anne Wheaton, yang melibatkan sebanyak 50.370 siswa SMA dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika. Mereka menemukan bahwa remaja yang memiliki jam tidur kurang dari 7 jam pada malam hari, meningkatkan perilaku beresiko yang membahayakan diri sendiri.

Kurang tidur diyakini dapat meningkatkan kelalaian kita dalam menghindari cedera. Konsentrasi yang kurang membuat remaja tidak memperhatikan apa yang ia lakukan.

Beberapa perilaku berisiko tersebut adalah bermain ponsel saat berkendara, suka meminum alkohol, lupa menggunakan sabuk pengaman, dan teledor dalam mengendarai kendaraan.

Bisa jadi satu dari beberapa keteledoran tersebut pernah kalian lakukan, dan kurangnya jam tidur menjadi salah satu penyebabnya.

Jauh sebelumnya, pada 2006, National Sleep Foundation telah mengeluarkan penelitian yang mengungkapkan 56 persen anak yang kurang tidur mengalami cemas dan stres, umumnya mereka merasa putus asa tentang masa depan.

Lebih parahnya lagi, hutang tidur yang tidak terlunasi membuat anak mulai berhalusinasi dan tidak menutup kemungkinan munculnya pemikiran ingin bunuh diri.

National Sleep Foundation merekomendasikan baiknya bagi remaja berusia 14 sampai 17 tahun mendapat 8 sampai 10 jam tidur tiap malam. Selanjutnya agar tidur dapat lebih berkualitas, jauhkanlah gadget, kurangi intensitas cahaya yang menghambat hormon melatonin.

Untuk mendukung program kesehatan tersebut, beberapa sekolah di wilayah Amerika mengeluarkan kebijakan memundurkan jam masuk sekolah 1 jam lebih siang agar anak memiliki kualitas tidur yang baik. Pihak sekolah juga percaya bahwa waktu tidur yang cukup dapat berdampak positif terhadap masalah akademis di sekolah. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER