Penelitian: Anak yang Lahir dari Ibu yang Dewasa Lebih Baik

Jakarta, CNN Indonesia -- Anak-anak yang terlahir dari ibu yang lebih dewasa, ternyata memiliki kesempatan lebih besar terlahir sebagai anak-anak yang sehat dan cerdas. Alasannya, perempuan yang lebih dewasa memiliki kesehatan mental dalam mempersiapkan kehamilannya dan mampu memenuhi kebutuhan si calon bayi ketimbang perempuan muda.

Tapi memang jangan terlalu tua. Sebab, penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa mengandung pada usia yang terlalu tua dapat menyebabkan kerugian berupa risiko kesehatan untuk anak-anak mereka. Risiko negatif dari kehamilan pada usia tua adalah down syndrom, alzheimer, hipertensi, dan diabetes di kemudian hari.

Nah, mengandung di usia yang lebih matang bagi ibu dapat meningkatkan sejumlah manfaat seperti yang ditemukan dalam studi yang dilakukan oleh Mikko Myrskylä, Direktur Max Planck Institute for Demographic Research (MPIDR), dan rekannya Kieron Barclay di London School of Economics.

Kedewasaan ibu saat memiliki anak dapat berdampak pada kesehatan mental anak. Ibu yang dewasa juga berpotensi memiliki anak dengan postur tubuh lebih sehat dan tinggi. Studi ini merujuk pada mengamatan keluarga di Swedia.

Sebanyak 1,5 juta ibu di Swedia menunda untuk memiliki anak di usia 20-an. Mereka baru merencanakan kehamilan pada usia yang matang, antara 30 sampai 40 tahun.

Hasilnya, para ibu tersebut lebih mungkin memiliki anak-anak yang lebih tinggi, lebih sehat secara fisik, mendapat nilai yang lebih baik di sekolah kelak.

Penelitian tersebut mungkin dapat menjadi cerminan bagi perempuan Indonesia, untuk memiliki anak dengan perencanaan yang baik di usia yang telah matang. Sejak 2007 Indonesia bahkan memiliki angka kematian ibu melahirkan terbesar di Asia Tenggara yang disebabkan oleh usia yang terlalu muda untuk mengandung. (ded/ded)