Yogyakarta, CNN Indonesia -- Setiap manusia ditakdirkan menjadi pemimpin di muka bumi ini. Secara etimologi, definisi pemimpin yaitu membimbing dan menuntun. Idealnya seorang pemimpin harus dapat membimbing dan menuntun bawahannya serta dapat menentukan arah sebuah organisasi atau kelompok yang dipimpinnya.
Pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam memecahkan atau mencari solusi dari berbagai macam persoalan. Kemampuan yang dimaksud yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan religius. Pemimpin harus dapat memberikan yang terbaik buat kelompoknya. Merelakan seluruh tenaga dan waktunya demi kepentingan kelompok atau organisasi yang dipimpinnya.
Pemimpin visioner merupakan pemimpin yang mampu berfikir jauh maju ke depan, pemimpin yang mampu melihat keadaan jauh ke depan demi kepentingan bersama. Pemimpin visioner harus mempunyai visi yang jelas, yang dapat membuat perubahan besar bagi kelompoknya.
Pemimpin visioner juga harus mampu merangkul bawahannya, merangkul anggotanya untuk bekerja bersama mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin visioner harus mampu memberi dan menularkan semangat optimis kepada para bawahannya untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
Jika ditarik kembali pada sejarah bebrapa tahun silam, bahwa Indonesia sangat kaya dengan pemimpin-pemimpin visioner. Para pendiri bangsa ini merupakan orang-orang yang visoner, orang-orang yang melihat jauh ke depan akan nasib bangsa ini. Para pemimpin tersebut merupakan orang-orang yang mampu membuat perubahan besar bagi bangsa ini.
Banyak para pemimpin bangsa ini yang hasil pemikirannya pada zaman dahulu masih kita rasakan sampai saat ini. Bahkan masih bisa kita nikmati hingga saat ini. Seperti pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta dalam merumuskan pancasila sebagai ideologi bangsa. Pemikiran R.A Kartini mengenai emansipasi wanita. Pemikiran Ki Hadjar Dewanta mengenai pendidikan. Pemikiran-pemikiran para tokoh tersebut merupakan pemikiran-pemikiran yang visioner, yang hingga saat ini masih bisa kita nikmati manfaatnya.
Pemimpin Daerah
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya di bulan februari 2016, para pemimpin daerah yang terpilih pada pilkada serentak gelombang pertama, sudah dilantik dan resmi menjabat sebagai pemimpin daerahnya masing-masing. Pemimpin-pemimpin yang sudah dilantik tersebut diharapkan agar mampu membawa daerahnya masing-masing menjadi lebih baik dari sebelumnya, lebih maju dan berkembang dari sebelumnya. Visi-Misinya harus mampu direalisasikan demi kepentingan rakyatnya.
Jika para pemimpin daerah tersebut mampu membuat daerahnya masing-masing menjadi lebih maju dan berkembang dengan visi yang jelas, maka kesejahteraan yang diimpikan oleh para pendiri bangsa terdahulu (founding father) akan segera terwujud. Tetapi sebaliknya, jika para pemimpin tersebut tidak punya visi yang jelas, jauh dari kata visioner, maka kesejahteraan yang diimpikan oleh pendiri bangsa ini akan sulit terwujud. Sehingga nasib bangsa ini akan selalu tertinggal dan tertindas.
Kemudian, di tanggal 15 februari 2017 mendatang, akan diselenggarakan pilkada serentak gelombang ke II. Ada 101 daerah yang akan mengikuti pilkada serentak gelombang kedua tersebut. Terdiri dari 7 provinsi, 17 kota dan 77 kabupaten. Tentu diharapkan agar pemimpin yang terpilih nantinya merupakan pemimpin yang visioner, yang mampu membuat perubahan besar bagi daerahnya masing-masing.
Kita pun semua berharap agar para pemimpin yang sudah terpilih dan yang akan terpilih nantinya, agar mampu membuat perubahan besar bagi daerahnya dan bagi Indonesia pada umumnya. Sehingga kesejahteraan yang diimpikan oleh para pendiri bangsa ini akan segera terwujud. Seperti yang pernah diungkapan oleh Presiden Soekarno pada Pidato Penutupan Seminar Pancasila di Gedung Negara Yogyakarta, 20 Februari 1959, yaitu: "Masyarakat adil dan makmur tujuan yang terakhir daripada revolusi kita."
(ded/ded)