Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan masih belum memikirkan fasilitas untuk para menteri di masa pemerintahannya kelak.
Menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu, jika ruang fiskal negara nanti sudah besar, pertumbuhan ekonomi sudah di atas tujuh persen,
cash flow baik, defisit neraca perdagangan sudah bagus, defisit Anggaran Pendapatan dan belanja Negara sudah bagus, maka rakyat tidak akan protes jika menteri diberi fasilitas yang baik.
"Jika kondisi sudah sangat baik, saya kira rakyat juga tidak akan berteriak kok kalau menteri diberi fasilitas," ujar Jokowi kepada media di depan ruang kerjanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya sekarang ia belum mau terlalu memikirkan fasilitas apa saja yang akan diberikan kepada para menteri yang akan membantunya mengurus negeri.
"Untuk sekarang, kerja saja belum kok tanya fasilitas. Kamu mau cari fasilitas atau mau kerja untuk rakyat?" kata pria yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI itu.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih akhirnya memilih opsi 34 kementerian untuk membantu jalannya pemerintahan mendatang. Dari seluruh kementerian, tiga kementerian akan menjadi kementerian koordinasi dan hanya terdapat satu wakil menteri di Kementerian Luar Negeri.Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla juga memutuskan sebanyak 16 menteri bakal berasal dari partai politik sementara sisanya akan diisi oleh para profesional.