Prabowo Jadi Ketua Umum demi Soliditas Gerindra

CNN Indonesia
Minggu, 21 Sep 2014 11:32 WIB
Prabowo hanya ketum sementara. Tapi Gerindra tak buru-buru mencari penggantinya. Gerindra lebih fokus memperketat perekrutan kader. Kapok kasus Ahok terulang.
Prabowo Subianto (Hasan Alhabshy/detikfoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto kini rangkap jabatan sebagai Ketua Umum Gerindra, serupa dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang merangkap Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum Demokrat.

Meski Prabowo hanya memegang jabatan ketua umum untuk sementara waktu, Gerindra tak terburu-buru mencari ketua umum permanen. "Berbagai Dewan Pimpinan Daerah Gerindra ingin Pak Prabowo menjabat ketua umum selama lima tahun, tapi Pak Prabowo bilang sementara saja. Selanjutnya Gerindra akan mencari kader terbaik untuk mengisi posisi ketum," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Desmond Junaidi Mahesa kepada CNN Indonesia, Minggu (21/9).

Politikus kelahiran Banjarmasin itu belum tahu apakah ketua umum baru akan dipilih tahun 2015 atau 2016. "Kami tidak terburu-buru. Penunjukkan Pak Prabowo sebagai ketum saat ini demi soliditas partai," ujar Desmond.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kongres Luar Biasa III Gerindra yang digelar kemarin juga merekomendasikan perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai dan struktur pengurus partai. "Semua akan disesuaikan dengan target politik Gerindra lima tahun ke depan. Visi Gerindra sebagai parpol akan dirumuskan kembali," kata Desmond.

AD/ART akan disusun agar Gerindra bisa lebih luwes sebagai organisasi. Di sisi lain, Gerindra memperketat perekrutan kader. Mereka tak mau kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mundur dari partai terulang. Padahal Gerindra telah mengusungnya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pada 2012. "Kami tidak mau ambil sembarang orang. Harus tahu kualitas dan integritasnya. Kader internal lebih terjamin," ujar Desmond.

Menurut anggota Komisi III DPR itu, Gerindra juga mengevaluasi kekalahan mereka dalam pemilu presiden, serta mematangkan konsep sebagai penyeimbang pemerintah bersama koalisi Merah Putih untuk lima tahun ke depan.

Desmond membantah Gerindra bakal mengganjal pemerintahan Jokowi-JK di DPR. "Mengganjal atau menjegal tak dikenal dalam bahasa parlemen. Ini hanya soal bagaimana cara dan rasionalitas menuju negara kesejahteraan," kata dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER