Jakarta, CNN Indonesia -- Kasak-kusuk meruak di gedung Nusantara I yang terletak di sayap belakang kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, sore itu, Rabu (24/9). “Ada rapat KMP (Koalisi Merah Putih) di sebelas,” kata seorang sumber berbisik kepada CNNIndonesia di sela rapat Panitia Kerja RUU Pilkada di Komisi II.
'Sebelas' merujuk pada lantai di mana Fraksi Golkar berkantor. CNNIndonesia pun bergegas menuju lantai 11 Nusantara I. Lorong lantai 11 yang kosong sepi mendadak riuh ketika Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto berjalan cepat dikawan ajudan dan petugas Pengamanan Dalam DPR menuju ruang rapat fraksinya.
“Rapat KMP,” kata Setya singkat tanpa menghentikan langkahnya menuju ruang rapat yang tertutup. Tatapannya lurus ke depan, namun ekspresi kaget terlihat dari wajahnya. Mungkin Setya tak menyangka agenda rapat itu akan tercium media. Sebelum tiba di DPR, Setya ikut dalam pertemuan Koalisi Merah Putih di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Setya masuk ke ruang rapat, pintu kembali ditutup. Ruang rapat itu menampung tak lebih dari 20 orang. Sebelum pintu ditutup, sempat terlihat dari celah pintu Wakil Bendahara Umum Golkar Bambang Soesatyo dan anggota Fraksi Golkar Tetty Kadi.
Setelah beberapa lama, Setya pun keluar. “Sudah, apalagi ini?” ujarnya. Ketika ditanya soal isu bakal membelotnya sejumlah kader Golkar dalam voting RUU pilkada di rapat paripurna DPR, Kamis (25/9), Setya menjawab cepat-cepat sambil berjalan tergesa-gesa menuju ruang kerjanya. “Tidak ada (yang membelot). Saya yakin besok semua solid,” kata dia.
Namun pernyataan berbeda keluar dari mulut Bambang Soesatyo. Ia mengatakan Golkar telah menginventarisasi kader yang diprediksi
mbalelo dalam paripurna. Bambang yakin jumlahnya tak lebih dari sepuluh orang.
Sebagai fraksi terbesar kedua di DPR dengan jumlah anggota 106 orang, Golkar mempertaruhkan soliditasnya dalam rapat paripurna hari ini. Namun perbedaan sikap antaranggota sudah menjadi makanan sehari-hari partai itu, bahkan makin tajam sejak pemilu presiden.
Rabu malam, Golkar mengumumkan bakal memecat anggotanya yang memvoting pilkada langsung pada rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. “Jika tidak patuh, sanksinya sama, dipecat, terutama untuk anggota yang tidak terpilih lagi (menjadi anggota DPR lima tahun ke depan),” kata Bambang.
Golkar pun memerintahkan seluruh anggota fraksinya menghadiri paripurna genting hari ini. “Baik yang terpilih atau tidak terpilih lagi jadi anggota DPR, semua harus hadir,” ujar Bambang.
Apakah ancaman Golkar untuk memecat anggotanya mempan untuk menjaga soliditas fraksi dalam voting RUU Pilkada? Mari kita lihat sore ini.