Lobi Genting Golkar-PPP di Sudut DPR

CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2014 14:49 WIB
Petinggi Fraksi PPP berbincang serius dengan petinggi Fraksi Golkar di sela-sela pelantikan anggota DPR periode 2014-2019. Apa yang dibicarakan? 
Petinggi Fraksi PPP Arwani Thomafi sedang berbincang serius dengan Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto di sela pelantikan anggota DPR, MPR, dan DPD, Rabu (1/10). Di kiri jauh ada Sekjen PPP Romahurmuziy sedang berbicara di telepon setelah berdiskusi dengan Setya. (Arie Riswandy/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelantikan anggota DPR periode 2014-2019 masih berlangsung pukul 12.30 tadi. Para anggota Dewan diam tenang di ruang rapat paripurna I DPR mengikuti rangkaian proses pelantikan. Tapi tidak demikian halnya dengan petinggi Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. Mereka keluar dari ruang sidang dan terlibat perbincangan serius. Mungkinkah yang dibahas soal posisi PPP di Koalisi Merah Putih?

Sekretaris Jenderal PPP M. Romahurmuziy, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Arwani Thomafi, Ketua Fraksi PPP periode lalu Hasrul Azwar, Ketua Fraksi Golkar periode 2009-2014 Setya Novanto, dan beberapa rekan separtai mereka terlihat berdiri pintu samping kiri ruang pelantikan.

Tempat itu cukup tenang, tapi bukannya bebas dari intaian media. Namun para petinggi dua partai Koalisi Merah Putih itu tak peduli. Obrolan mereka tampak genting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa kali Setya Novanto menggerak-gerakkan tangannya ke arah Rommy dengan raut ekspresif, entah sedang menjelaskan apa. Rommy membalas perkataannya dengan wajah tak kalah serius. Tak berapa lama, Hasrul dan Arwani bergerak menutupi keduanya dari tatapan penasaran wartawan. Mereka terus berbicara selama sekitar 15 menit.

Rommy kemudian menjauh dari kerumunan rekan-rekannya untuk bertelepon. Selang beberapa waktu, Setya Novanto juga berbicara via telepon dengan seseorang. Ia kemudian masuk kembali ke ruang pelantikan. Ia tak mau ditanya wartawan soal perbincangannya dengan jajaran elite PPP. Setya hanya menggelengkan kepala.

Sementara Rommy masih terus berbincang di telepon. Setelah 10 menit berdiri, Rommy duduk di samping taman, masih serius menelepon. Kawan-kawannya kembali lebih dulu ke ruang pelantikan. Arwani Thomafi yang disapa CNN Indonesia melempar senyum. "Semua baik-baik saja, percayalah," kata dia.

Semenit kemudian Arwani keluar lagi dari ruang pelantikan. Kali ini dia memanggil Rommy. "Rom, Rom, pengambilan sumpah!" teriak Arwani kencang. Rommy pun menoleh kepadanya dan berjalan memasuki ruang pelantikan, sambil tetap berbicara di telepon. Melihat beberapa awak media memperhatikannya, Rommy hanya tersenyum sambil menggeleng.

Sebelumnya ketika pelantikan belum dimulai, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sempat mengatakan koalisi PDIP akan memperoleh rekan baru permanen pukul 16.00 WIB. Sejauh ini koalisi pengusung Jokowi-JK itu baru terdiri dari empat partai, yakni PDIP, PKB, Nasdem, dan Hanura. Jumlah total anggota keempat fraksi itu tak sampai 50 persen kursi DPR, jauh dari target mereka mencapai 50 persen plus satu suara di parlemen untuk memuluskan pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke depan.

Empat fraksi juga tidak cukup untuk mencalonkan pimpinan DPR sebab berdasarkan UU MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD) pimpinan DPR yang terdiri dari satu ketua dan empat wakilnya harus dicalonkan sekaligus berdasarkan sistem paket. Kelima calon pimpinan DPR itu harus berasal dari fraksi yang berbeda. Artinya perlu lima fraksi untuk mencalonkan ketua DPR dan wakil-wakilnya. Maka bila kubu PDIP gagal memperoleh satu saja mitra koalisi baru, kursi pimpinan DPR akan melayang dan kelima pimpinan DPR bakal dijabat oleh anggota Koalisi Merah Putih.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER