Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat merapatkan barisan di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Mereka berembug untuk menyusun strategi jelang pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senin (6/10), besok.
Usai mengikuti rapat selama lebih dari lima jam di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar No.27, Menteng, Jakarta Pusat, Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan koalisinya akan mengajukan ketua MPR dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Kami sepakat mengajukan konsep musyawarah untuk mufakat dengan mengajukan ketua MPR dari DPD," kata Jokowi di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Minggu (5/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin, yang juga hadir dalam pertemuan itu, mengungkapkan strategi tersebut dilakukan agar Koalisi Indonesia Hebat mempunyai posisi yang seimbang dengan Koalisi Merah Putih. "Jika DPD yang didorong jadi ketua MPR, otomatis sisa empat kursi pimpinan akan berimbang. Dua (KMP), dua (KIH), plus satu," ujar Saleh.
Meski begitu, Saleh enggan menyebut siapa anggota DPD yang akan diajukan sebagai calon ketua MPR. Namun dia mengatakan, DPD sudah mengantungi sembilan nama yang bakal diajukan sebagai calon pimpinan MPR. "Itu mungkin bisa menjadi rujukan," kata Saleh.
Upaya komunikasi politik dengan Koalisi Merah Putih juga mendapat penegasan dari Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menegaskan, konsep musyawarah untuk mufakat merupakan bentuk upaya untuk mengajak semua pihak mau menjalani proses pemilihan pimpinan MPR dengan cara yang lebih demokratis. "Kami mengajak semua pihak untuk terlibat merumuskannya," ujar Cak Imin.
Kegagalan kubu Jokowi untuk menguasai parlemen selama ini disebut-sebut terjadi karena sulitnya komunikasi antara Megawati dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Akan tetapi Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla, menampik sebutan Megawati yang selama ini dianggap terlalu angkuh untuk memulai komunikasi dengan SBY. Kalla memastikan, setelah pemilihan pimpinan MPR digelar, Mega akan mendatangi SBY. "Ibu Mega siap bertemu setelah pemilihan ketua MPR. Agendanya sudah disepakati," ujar Kalla.