Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Anies Baswedan, menilai langkah Presiden Joko Widodo yang hingga saat ini belum mengumumkan kabinetnya sebagai suatu langkah maju, khususnya terkait pemberantasan korupsi.
Menurut Anies memberantas korupsi tentunya bukan proses yang mudah. "Ini proses politik yang panjang dengan diseleksi KPK dan jadi langkah sejarah untuk Indonesia lebih bersih jika orang yang bekerja atas nama publik memang
clear,” tutur Anies seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/10).
Rektor Universitas Paramadina itu berpandangan, Indonesia tengah dalam proses bersih-bersih, sehingga masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk menyongsong era yang bersih itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menekankan, masyarakat tidak perlu terlalu cemas dengan nama-nama kabinet karena Presiden tengah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. "Menurut saya jangan berkeluh kesah. Ini cara yang benar," kata Anies menegaskan.
Menurut pria kelahiran 1969 itu, Jokowi tidak terlihat tertekan dalam menghadapi respons masyarakat soal pengumuman kabinet ini. "Pak Jokowi itu biasa, santai, penuh senyum. Kita beberapa hari tidak bertemu. Jadi kita ngobrol saja. Jadi kenapa teman-teman media yang mendorong?" ucap dia.
Anies kemudian menjelaskan dalam pertemuannya dengan Jokowi tidak sempat keluar pembicaraan potensi diberikannya kursi menteri untuk dirinya. Penggagas program Indonesia Mengajar ini mengaku membicarakan banyak soal pendidikan dengan Jokowi. Selama menjabat deputi di Tim Transisi, lanjut Anies, ia memegang pos kesejahteraan rakyat.
"Saya menangani 10 bidang nelayan, pertanian, pendidikan, perempuan. Inilah kerja
policy making. Jadi otomatis kerjanya teknokratik," kata dia menambahkan.
Selanjutnya, Anies menyampaikan, ia akan menerima apapun tugas yang diberikan Jokowi demi kebaikan bangsa. "Jalani saja, apapun tugasnya. Kita harus bisa tugas apapun," tuturnya.