Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berpeluang besar menggantikan Tjahjo Kumolo sebagai Sekretaris Jenderal PDIP. Tjahjo akan mengundurkan diri dari jabatan struktural partai karena bergabung dengan kabinet Jokowi. Sejak jauh hari Jokowi meminta menteri-menterinya untuk tidak rangkap jabatan di partai politik.
“Yang naik (menjadi Sekjen) Hasto Kristiyanto,” kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah kepada CNN Indonesia, Minggu (26/10).
Ada sejumlah hal yang membuat Hasto dinilai tepat menggantikan Tjahjo. Pertama, Hasto tidak masuk kabinet. Kedua, Hasto juga tidak menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Posisi Hasto yang tidak berada di lembaga eksekutif maupun legislatif itulah yang dinilai ideal. Dia jadi bisa berkonsentrasi mengurus partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto merupakan mantan anggota DPR periode 2004-2009. Pria kelahiran Sleman, Yogyakarta, 7 Juli 1966, itu insinyur lulusan Fakultas Teknik UGM. Sebelum menjabat Wasekjen PDIP, Hasto menjadi Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Penggalangan dan Pembinaan.
Posisi Hasto di internal PDIP belakangan terus menanjak. Sejak gagal kembali ke Senayan pada Pemilu Legislatif 2009, Hasto mencurahkan perhatiannya untuk PDIP. Ia termasuk salah satu orang di lingkaran Megawati. Dia juga menjabat Deputi Tim Transisi Jokowi-JK. Sepekan terakhir ketika Jokowi sibuk menyusun kabinetnya, Hasto sehari-harinya terlihat berada di kediaman Megawati.
Sementara Tjahjo Kumolo yang digantikan Hasto kemungkinan bakal mengisi pos Menteri Dalam Negeri. Tjahjo saat ini menjabat sebagai anggota DPR. Ia telah menjadi legislator selama enam periode berturut-turut.