Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi-organisasi penyandang disabilitas di Tanah Air di antaranya Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Gerakan Tuna Rungu Indonesia, Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS), dan Pusat Pemilu Penyandang Cacat (PPUA Penca) berharap agar Presiden Joko Widodo berhati-hati dalam memilih orang yang akan menduduki posisi Menteri Sosial.
Ketua Umum HWDI Maulani Rotinsulu mengungkapkan penyandang disabilitas adalah konstituen utama dari Kementerian Sosial. “Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia juga besar, sekitar 19 persen dari jumlah penduduk,” ujar Maulani dalam siaran persnya yang diterima CNN Indonesia, Sabtu (26/10).
Dengan kenyataan seperti itu, dia menegaskan, kaum disabilitas menginginkan agar yang menjadi menteri sosial adalah orang yang mengerti dan betul-betul berpihak kepada para penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Pertuni Arya Indrawati mengatakan pihaknya berharap menteri sosial nanti merupakan figur yang dekat dengan kalangan disabilitas. Selain itu sosok menteri sosial adalah orang yang benar-benar paham dan berpihak pada penyandang disabilitas. “Kami butuh figur menteri sosial yang cerdas, berani, dan tidak segan-segan untuk membuat perubahan,” tegas Arya.
Pengurus Pusat PJS Yeni Damayanti menambahkan, sebagai salah satu konstituen utama Kemensos, kalangan disabilitas berharap agar pendapat mereka didengar dan dijadikan pertimbangan bagi Presiden Jokowi dalam menentukan susunan kabinetnya.
Baik Yeni, Maulani, dan Arya, sama-sama menilai figur yang layak untuk duduk di kursi menteri sosial adalah Eva Kusuma Sundari. Yeni berpendapat mantan anggota DPR itu sangat memahami soal masalah yang dihadapi penyandang disabilitas karena mempunyai banyak teman dari kalangan disabilitas.
“Bahkan di antara keluarga besarnya ada yang mengalami disabilitas,” ujar Yeni saat dihubungi CNN Indonesia, Ahad (26/10). “Eva selalu siap membantu kelompok disabilitas saat kami ingin beraudiensi ke DPR,” ungkap Yeni.
Belakangan ini nama Eva disebut-sebut sebagai kandidat menteri sosial. Selain Eva muncul juga nama Khofifah Khofifah Indar Parawansa. Baik Eva maupun Khofifah sama-sama mengatakan siap bila memang ditunjuk oleh Presiden Jokowi.
“Yang penting itu sesuai dengan latar belakang dan kemampuan, menguasai bidangnya itu,” kata Eva baru-baru ini kepada CNN Indonesia. “Kalau ditunjuk ya harus siap,” lanjut Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
“Kalau ditunjuk berarti suatu kepercayaan yang diberikan oleh Pak Presiden,” ujar Khofifah yang merupakan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama. “Jadi menteri itu harus sesuai dengan bidang yang dikuasai, mesti sesuai dengan kapasitasnya,” tambah Khofifah kepada CNN Indonesia belum lama ini.