Amran Sulaeman merupakan salah satu menteri yang ditunjuk untuk membantu Presiden Joko Widodo lima tahun mendatang. Amran diminta menjadi Menteri Pertanian di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.
"Menteri Pertanian Amran Sulaeman. Sosok petani muda di desa yang sukses membangun model wirausaha pertanian. Guna mengurus sektor pertanian kita sehingga semakin kuat," kata Jokowi saat mengumumkan nama menteri di Istana Negara, Jakarta, Ahad petang (26/10).
Kedekatan Amran Sulaiman dan Presiden Joko Widodo tak perlu diragukan. Amran adalah Ketua Tim Sahabat Rakyat Jokowi Kawasan Indonesia Timur yang ikut mensukseskan Jokowi dalam pemilihan presiden, pada Juli lalu.
Jawaban Jokowi untuk Amran adalah posisi Menteri Pertanian yang diumumkan di Istana Negara, Jakarta, Minggu (26/10).
Masyarakat Sulawesi Selatan mengenalnya sebagai seorang pengusaha yang memimpin Tiran Group, perusahaan yang punya sejumlah anak usaha. Bisnisnya merambah sektor pupuk, distributor semen Tonasa, SPBU, perkebunan tebu dan sawit, pabrik gula, hingga tambang timah dan emas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi kesuksesannya di bisnis dimulai dari sebuah penelitian pada 1992. Dia menemukan semacam racun pemusnah hama tikus.
Temuan ini didapatnya saat masih menjadi mahasiswa Strata 1 di Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin, Makasar. Malah di jenjang ini dia sudah punya empat paten.
Amran kemudian menyelesaikan pendidikan Magister di kampus yang sama dengan IPK sempurna, 4,0. Prestasi yang sama digapainya saat meraih doktor, juga di universitas yang sama.
Temuan pemusnah ini kemudian dijadikannya sebagai bisnis dan lahirlah produk bernama Tiran 58PS yang cukup populer di kalangan petani nusantara.
Untuk mendaftarkan paten temuan itu Amran pun mengarungi lautan menuju Jakarta dan menginap beberapa malam di Masjid Istiqlal karena tak punya banyak duit untuk menginap di hotel.
Tapi kesabaran berbuah sukses dalam bisnis. Usahanya melebar dan kini tumbuh menjadi perusahaan beromzet Rp 500 miliar per tahun dan asetnya senilai Rp 1 triliun.
Pemusnah ini pula yang membuat sosok bernama asli Andi Amran Sulaiman itu meraih Satya Lencana kategori perorangan bidang Wirausaha Pertanian pada 2009.
Di Bone, Amran masih mempunyai garis darah biru. Dia adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling, anak keempat dari La Tenri Tappu, Raja Bone ke-23.