Jakarta, CNN Indonesia -- “Politisi NU (Nahdlatul Ulama), berpengalaman di sosial politik dan pernah menjadi menteri,” kata Presiden Joko Widodo saat memperkenalkan Khofifah Indar Parawansa di Istana, Minggu (26/10).
Khofifah ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Sosial. Ia Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama. Perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965, itu mulai dikenal publik ketika membacakan pidato berisi kritikan terhadap Orde Baru sebagai sikap Fraksi Partai Persatuan Pembangunan dalam Sidang Umum MPR 1998.
Selain aktif di politik, Khofifah banyak berkiprah di bidang perempuan dan anak. Hal tersebut membuatnya dipercaya menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 1999-2001, di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah kemudian menyeberang ke Partai Kebangkitan Bangsa. Selanjutnya pada 2004-2006, Khofifah mewakili Partai Kebangkitan Bangsa di Komisi VII yang membidangi lingkungan hidup, sumber daya mineral, serta riset dan teknologi.
Kiprah politik Khofifah terus berlanjut sampai 2014. Pada kampanye pemilu presiden, ia didaulat menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK di Jawa Timur, dan berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di provinsi itu.
Meski aktif di dunia politik, Khofifah menyatakan ditunjuk Jokowi sebagai profesional murni, bukan sebagai perwakilan PKB di kabinet.