PROFIL MENTERI

Yasonna: Lama Urus Birokrasi, Jadi Menkumham

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2014 18:35 WIB
Nama Yasonna Laoly diajukan ke Jokowi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Yasonna Laoly (tengah) dalam konferensi pers Fraksi PDIP. (detikfoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang baru di Istana Negara, Jakarta, Ahad petang (26/10).

"Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Politisi profesional, ahli hukum. Hukum di Indonesia membaik di bawah Laoly," kata Jokowi.

Yasonna menceritakan pengalaman berharga tahun 2009. Saat itu malam sudah larut. Yasonna Hamonangan Laoly belum juga tidur. Dia, bersama sejumlah anggota Komisi II DPR periode 2004-2009, sibuk melakukan lobi politik di sebuah hotel di Jakarta. Mereka mengebut finalisasi Undang-Undang Pemilu. Saat itu sudah dekat Pemilu Presiden 2009, dan UU Pemilu belum rampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014, Yasonna duduk di Komisi II DPR. Komisi itu mengurusi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, reformasi birokrasi, kepemiluan, pertanahan, dan reforma agraria.

Kini legislator PDIP itu justru ditunjuk menjadi Menteri Hukum dan HAM di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Padahal sebelumnya ia disebut-sebut bakal mengisi pos Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Nama Yasonna Laoly diajukan ke Jokowi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pria berkacamata kelahiran Sorkam, Tapanuli Tengah, 27 Mei 1953, itu menjadi salah satu tokoh PDIP yang lolos menjadi menteri Jokowi.

Meski lama mengurus pemerintahan di Komisi II DPR, Yasonna bukan berarti buta hukum. Ia meraih gelar doktor di bidang hukum dari North Carolina State University, Amerika Serikat, pada 1994. Ia juga punya latar belakang aktivis organisasi sekaligus akademisi.

Yasonna terpilih lagi menjadi anggota DPR untuk periode 2014-2019. Dia menang 70.073 suara dari daerah pemilihan Sumatera Utara II yang meliputi Kabupaten Labuhan Ratu, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kabupaten Padang Lawas.

Di Komisi II DPR, Yasonna terkenal cukup vokal. Malam menjelang Pemilu 2009 ketika dia sibuk menyusun draf akhir UU Pemilu di sebuah hotel, Yasonna ditemani oleh rekan-rekannya di Komisi II, salah satunya Ketua Pansus RUU Pemilu Ferry Mursyidan Baldan. Meski berbeda partai dan kerap berlawanan sikap politik –ketika itu Ferry masih di Golkar, keduanya cukup dekat.

Sayangnya Ferry tak berhasil lolos ke Senayan pada periode berikutnya, 2009-2014. Saat itu sejumlah pentolan Komisi II gagal mempertahankan kursi mereka di DPR, namun Yasonna melenggang mulus. Yasonna sempat merasa kehilangan kawan-kawannya di DPR, termasuk Ferry.
Kini, Minggu (26/10), nasib mempertemukan mereka kembali di Istana. Ferry yang sekarang berlabuh di Nasdem ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang. Dua sahabat di Komisi II itu akan kembali bermitra, dan kali ini tidak dalam posisi berseberangan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER