Jakarta, CNN Indonesia -- Bertopi fedora dengan kacamata bertangkai hitam bertengger di hidungnya. Siapapun akan mudah menemukan sosoknya yang sedang mondar-mandir di kompleks Istana Negara, Jakarta. Dia adalah Andi Widjajanto, mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK.
Andi termasuk orang-orang Jokowi. Ke manapun Jokowi pergi, dia bak menempel di punggung pria asal Solo itu. Peran sentral Andi makin kentara ketika Jokowi membentuk Tim Transisi untuk memuluskan peralihan roda pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono kepadanya.
Setelah Jokowi menjadi presiden, Andi –bersama mantan Kepala Staf Tim Transisi Rini Soemarno– diutus Jokowi ke Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menyerahkan nama-nama calon menterinya untuk dilacak rekam jejak dan harta kekayaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi juga yang ditugaskan Jokowi memanggil sejumlah tokoh yang dia incar menjadi menteri. Andi menelepon tokoh-tokoh itu, menyambut mereka di Istana, dan mengantar mereka ke dalam Istana untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Andi pun marah luar biasa ketika nama-nama calon menteri Jokowi yang diberikan kepada KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bocor ke media dan publik. Ia mengingatkan semua pihak bahwa daftar nama calon menteri adalah rahasia negara yang tak boleh dibocorkan.
Kini Jokowi telah rampung menyusun kabinetnya, dan menteri-menteri Kabinet Kerja telah dilantik. Nama Andi tak masuk dalam kabinet Jokowi, tak seperti Rini Soemarno yang juga mantan Tim Transisi. Rini kini ditunjuk Jokowi menjadi Menteri BUMN.
Andi mengatakan tugasnya sekarang sudah selesai. “Tidak, saya tidak jadi apa-apa. Saya bukan siapa-siapa lagi. Saya tidak punya wewenang apapun, juga untuk bicara kepada media,” kata dia di Istana Negara, Senin (27/10), usai pelantikan menteri.
Keberadaannya di Istana saat ini, ujar Andi, hanya sebagai kerabat Jokowi dan mantan deputi Tim Transisi. Andi pun tak berencana untuk lebih lama lagi mondar-mandir di Istana. Ia merasa lelah, termasuk dalam melayani pertanyaan wartawan soal Jokowi.
“Saya mau liburan sampai natal di Sydney. Kalau betah di sana, lanjut lebih lama. Kalau tidak, saya kembali jadi dosen,” kata Andi. Ia merasa menjadi dosen adalah panggilan jiwanya yang sesungguhnya.
Baca juga:
Daftar Nama Menteri Kabinet Kerja JokowiPara Kader PDIP yang Terpental dari Kabinet