Jakarta, CNN Indonesia -- Fraksi PDI Perjuangan yakin Koalisi Merah Putih di DPR tidak akan memilih pimpinan alat kelengkapan dewan tanpa mengikutsertakan koalisi Indonesia Hebat.
“Kalau bisa jalan pasti sudah dilakukan kemarin-kemarin," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan, di depan ruang rapat fraksi PDIP, Senayan, Senin (27/10).
Trimedya menekankan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena adanya peraturan 50 plus satu. "Secara tatib kan 50 plus satu. Sekarang ini kan kami sudah punya posisi tawar," tuturnya.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah juga yakin bahwa pimpinan DPR tidak akan menyelenggarakan rapat pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan tanpa adanya keterlibatan dari koalisi mereka.
"Saya merasa optimis bahwa pimpinan DPR sekarang akan menempatkan diri sebagai pimpinan dewan, pimpinan rakyat. Bukan pimpinan dewan Koalisi Merah Putih. Jadi saya yakin dan optimis mereka akan duduk bersama dan mengedepankan musyawarah mufakat yang adil," kata Basarah.
Basarah mengatakan mereka akan menyerahkan nama-nama anggota yang duduk di alat kelengkapan dewan secepatnya, mengingat parlemen akan memasuki masa reses pada bulan November nanti.
Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan bahwa pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan, seperti pimpinan komisi, dapat dilakukan tanpa melibatkan kubu Koalisi Indonesia Hebat.
Hal serupa turut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. "Tidak ada aturan lima puluh tambah satu di tata tertib. Sudah kuorum kok yang ini. Yang menyerahkan sudah sah, jadi tidak perlu menunggu. Tapi kami tetap kasih toleransi supaya ada kebersamaan," kata Fadli.
Proses pemilihan alat kelengkapan dewan dan pimpinan komisi ini pun rencananya akan digelar besok (28/10). "Kalau enggak ada yang menyerahkan, ya enggak ada masalah," ujar Fadli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT