Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, Nurul Arifin, mengatakan pihak pimpinan parlemen dan Koalisi Merah Putih saat ini dalam posisi menunggu sikap dari Koalisi Indonesia Hebat untuk menandatangani kesepakatan islah.
“Kami menginginkan secepatnya tapi kan di sananya (KIH) yang kelihatannya belum siap,” kata Nurul ketika dihubungi CNN Indonesia, Rabu (12/11).
Menurut politikus Partai Golkar ini fraksi-fraksi yang ada di KIH sampai saat ini seperti belum satu suara untuk kesepakatan islah dengan KMP. Nurul mengatakan pihak KMP selama ini menjalin komunikasinya hanya dengan dua orang perwakilan dari KMP. “Pak Pramono Anung dan Pak Olly Dondokambey,” ujar Nurul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait belum satu suaranya fraksi-fraksi di KIH karena ada yang keberataan jika Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) dan Tata Tertib DPR diubah, Nurul menuturkan bahwa hal itu sudah menjadi konsekuensi dari pembagian jatah 21 kursi pimpinan alat kelengkapan dewan dari KMP ke KIH.
“Memang harus direvisi, mengubah satu pasal yaitu pasal 63 ayat 2,” kata Nurul seraya mengatakan ada beberapa pasal lain yang juga menjadi persoalan.
Nurul menambahkan, pihaknya saat ini ingin perdamaian bisa segera diwujudkan agar parlemen bisa cepat bekerja dan bersinergi dengan pemerintah.
Partai-partai politik yang tergabung dalam KIH diklaim sudah sepakat semua soal pembagian jatah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan yang diberikan oleh KMP.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan seluruh petinggi partai yang ada KIH sudah berkumpul dan membicarakan ihwal kesepakatan damai dengan KMP. “Ketua-ketua umum partai (KIH) sudah bertemu,” kata Bambang saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (12/11).