HARGA BBM

PDIP: Waktu Penaikan BBM Kurang Tepat

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 13:33 WIB
Berstatus sebagai partai pengusung pemerintah, PDIP tetap mengkritisi kebijakan Joko Widodo menaikan harga BBM sebagai tindakan di waktu yang tidak tepat.
Politisi PDIP Aria Bima dan Ahmad Basarah memberikan keterangan pers setelah menggelar rapat pleno PDIP. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan alasan langkah Koalisi Indonesia Hebat membentuk pimpinan DPR sendiri adalah untuk memaksa Koalisi Merah Putih untuk kembali melakukan musyawarah.
Jakarta, CNN Indonesia -- PDI Perjuangan mengakui bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dinaikan disaat waktu yang kurang tepat, namun diyakini bahwa itu semua sudah melalui pertimbangan dan perhitungan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya.

"Mengenai timing memang tidak begitu menggembirakan. Sebagai pengusung apa yang disampaikan pemerintah soal pengalihan subsidi untuk rakyat. Saya lebih percaya karena yang menyampaikan adalah Presiden Jokowi sendiri," ujar Politikus PDIP Aria Bima di gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/11).

Ia pun akui bahwa dalam waktu dekat ini harga dari bahan-bahan pokok akan turut naik mengikuti kenaikan harga BBM. Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mendukung pemerintah Jokowi karena apa yang dilakukan adalah kerja nyata pemerintah untuk rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam waktu pendek akan ada kenaikkan harga yg cukup atraktif. Dengan instrumen yang dilakukan menteri dan dalam waktu panjang akan memberi ruang untuk melakukan kerja konkret," katanya.

Terkait sistem birokrasi Indonesia ibarat pipa bocor, Aria menekankan bahwa alokasi anggaran subsidi BBM tersebut untuk bisa dijelaskan dan dikomunikasikan dengan baik. Namun ia tetap menghimbau kepada masyarakat untuk turut serta mengawasi.

"Kami sekarang akan mengawasi benar ga, kalau kasih pengalihan subsidi ini untuk kepentingan rakyat? Saya lebih percaya karena yang mengumumkan Jokowi," tuturnya.

Senada, politikus PDIP Hendrawan Pratikno bahkan mengajak media untuk ikut mengawasi alokasi anggaran subsidi BBM tersebut. Dengan aktifnya media mengawal alokasi pengurangan BBM, masyarakat bisa mengerti tanpa terdistorsi soal alasan pemerintah melakukan penaikan harga.

"Kami awasi. Kami melalui pengawasan legislatif, Anda melalui pengawasan media. Media kan pilar keempat. Kami pilar kedua, yudikatif ketiga," kata Hendrawan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER