Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan dirinya bersama dengan anggota Dewan Pertimbangan akan melakukan pertemuan untuk mendengarkan saran dan pertimbangan terkait situasi yang sedang dialami oleh partai beringin.
Salah satu situasinya adalah kericuhan yang sempat terjadi di rapat pleno Senin kemarin (24/11). Kericuhan tersebut terjadi karena banyaknya kader termasuk angkatan muda partai golkar yang keberatan dengan penyelenggaraan dan panitia Munas Golkar IX yang akan diselenggarakan pada 30 November mendatang.
Kemudian, hal tersebut berkembang menjadi isu akan adanya usaha dari mereka untuk membatalkan Munas tersebut. "Yang membatalkan siapa? Yang menetapkan penyelenggaraan Munas itukan DPP. DPP sudah menetapkan toh dan kemudian sudah dibicarakan juga dalam Rapimnas yaitu tanggal 30," tegas Akbar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akbar menuturkan hasil Rapimnas yang diselenggarakan di Yogyakarta beberapa waktu lalu menjadi pegangan Golkar dalam mempersiapkan Munas. Menurutnya, segala keberatan yang diajukan oleh sejumlah kader Golkar adalah dinamika politik sebelum Munas yang sering terjadi.
"Inikan urusan intern kita tentu kita akan selesaikan dengan baik masalah interen ini ya. Ada pendapat-pendapat lain ya itu sih bisa saja. Tapi semua harus diselesaikan melalui mekanisme yang resmi dalam organisasi Partai Golkar," paparnya.
Kemarin, Inisiator Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar Agun Gunandjar mengatakan ia akan membentuk Munas tandingan apabila Munas tetap diselenggarakan pada tanggal 30 nanti dengan jajaran panitia yang langsung ditunjuk oleh Aburizal Bakrie.
Pada saat ini, rapat antara anggota Dewan Pertimbangan pun sedang dilakukan di ruangan Dewan Pertimbangan, Kantor DPP Golkar, Jakarta.