Nusa Dua, CNN Indonesia -- Aburizal Bakrie mengisyaratkan dia masih memegang kendali penuh atas Partai Golkar yang ia pimpin. Ia pun mengajak kubu lawannya, Agung Laksono cs, untuk bergabung kembali dengan dia di bawah satu Golkar.
Ical –sapaan Aburizal– mengingatkan bahwa upapa-upaya Agung atau kelompok lain untuk menumbangkannya dari pucuk kepemimpinan Golkar, tak bakal mudah. “Golkar adalah partai solid dan tak bisa dipecah-pecah oleh siapapun. Golkar adalah pohon beringin yang rindang, yang tak mudah tumbang oleh angin seribut apapun,” kata Ical dalam pidato politiknya saat membuka Musyawarah Nasional Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu malam (30/11).
Golkar, ujar Ical, telah mengalami pasang-surut dan suka-duka. Ia menyayangkan keputusan sepihak kubu Agung membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar. “Kepada mereka, saya ajak untuk kembali ke jalan yang benar, ke bawah pohon beringin teduh, karena (upaya) itu adalah kudeta yang bersifat inkonstitusional,” kata Ical.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan menteri koordinator kesejahteraan rakyat itu juga mengatakan bahwa Golkar adalah partai senior yang telah berusia setengah abad. Oleh sebab itu Ical mengajak kader Golkar untuk matang dan dewasa dalam berpolitik dan mengambil keputusan.
“Dua-tiga hari mendatang, partai kita akan memilih nakhoda. Saya yakin Saudara-saudara bisa memilih dengan tepat. Di tangan Saudara, terletak masa depan Golkar,” kata Ical di pengujung pidatonya.
Agung yang berulang kali disinggung Ical dalam pidatonya, tak menghadiri Munas Bali. Ia menolak Munas ini dan akan menggelar Munas tandingan pada Januari 2015. Munas Bali, menurut Agung, sejak awal sudah tak demokratis dan hanya diskenariokan untuk memenangkan Ical kembali sebagai ketua umum Golkar lima tahun ke depan.
Tudingan Agung itu dibalas Ical dengan meminta kader Golkar agar tak menggunting dalam lipatan.