Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golongan Karya versi Musyawarah Nasional Ancol, Agung Laksono, bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, di rumah dinas Wakil Presiden di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam (8/12). Namun dari pertemuan tersebut muncul kabar penolakan JK saat diminta menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Zainuddin Amali mengatakan JK bukan menolak permintaan tersebut. "Beliau tidak menolak, tapi karena sudah ada perjanjian sebelumnya bahwa Kabinet Kerja Jokowi tidak memperbolehkan anggotanya menduduki jabatan di partai politik," ujarnya saat mendatangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa (9/12).
Pria yang juga merupakan anggota DPR RI tersebut mengungkapkan apapun jawaban dari JK akan disampaikan pada peserta Munas Ancol. "Permintaan muncul dari peserta Munas jadi kami sampaikan pada Pak JK. Respons beliau pun nanti akan kami sampaikan ke mereka," kata Zainuddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zainuddin mengungkapkan sudah ada beberapa nama yang digadang menjadi pengganti JK sebagai calon Ketua Wantim Partai Golkar. "Ada Siswono Yudohusodo, Sarwono Kusumaatmaja, Fahmi Idris, dan Ginandjar Kartasasmita," katanya. Namun dia pun mengatakan komunikasi terhadap orang-orang tersebut belum dilakukan.
Secara terpisah Agung Laksono mengungkapkan JK memberikan selamat bagi dirinya serta kader-kader lain. Menurut Agung, JK pun memberi saran dan semangat baginya. "Itu bentuk dukungan senior," ujar Agung.
Agung pun mengatakan pertemuannya dengan JK Senin malam (9/12) bukan merupakan bentuk intervensi pemerintah terhadap kisruh yang sedang terjadi di Partai Golkar.
"Kemarin Pak JK bukan dalam kapasitas pemerintah, melainkan pribadi. Dia juga merupakan tokoh senior Partai Golkar," katanya.