GOLKAR TERBELAH

Tak Bisa Pakai JK, Golkar Kubu Agung Cari Tokoh Lain

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2014 14:09 WIB
Sudah ada beberapa nama yang digadang menjadi pengganti Jusuf Kalla sebagai calon ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar versi Agung Laksono.
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono menyampaikan pidato sambutan usai memenangkan penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta, Senin (8/12). ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golongan Karya versi Musyawarah Nasional Ancol, Agung Laksono, bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, di rumah dinas Wakil Presiden di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam (8/12). Namun dari pertemuan tersebut muncul kabar penolakan JK saat diminta menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Zainuddin Amali mengatakan JK bukan menolak permintaan tersebut. "Beliau tidak menolak, tapi karena sudah ada perjanjian sebelumnya bahwa Kabinet Kerja Jokowi tidak memperbolehkan anggotanya menduduki jabatan di partai politik," ujarnya saat mendatangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa (9/12).

Pria yang juga merupakan anggota DPR RI tersebut mengungkapkan apapun jawaban dari JK akan disampaikan pada peserta Munas Ancol. "Permintaan muncul dari peserta Munas jadi kami sampaikan pada Pak JK. Respons beliau pun nanti akan kami sampaikan ke mereka," kata Zainuddin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zainuddin mengungkapkan sudah ada beberapa nama yang digadang menjadi pengganti JK sebagai calon Ketua Wantim Partai Golkar. "Ada Siswono Yudohusodo, Sarwono Kusumaatmaja, Fahmi Idris, dan Ginandjar Kartasasmita," katanya. Namun dia pun mengatakan komunikasi terhadap orang-orang tersebut belum dilakukan.

Secara terpisah Agung Laksono mengungkapkan JK memberikan selamat bagi dirinya serta kader-kader lain. Menurut Agung, JK pun memberi saran dan semangat baginya. "Itu bentuk dukungan senior," ujar Agung.

Agung pun mengatakan pertemuannya dengan JK Senin malam (9/12) bukan merupakan bentuk intervensi pemerintah terhadap kisruh yang sedang terjadi di Partai Golkar.

"Kemarin Pak JK bukan dalam kapasitas pemerintah, melainkan pribadi. Dia juga merupakan tokoh senior Partai Golkar," katanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER