Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo (kanan) meninjau produk pangan dan komoditas pertanian yang dipamerkan dalam Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-3 2015, di Balai Sidang Jakarta, Kamis (12/2). Dalam kunjungan tersebut, Presiden mendengarkan langsung permasalahan dari pertani serta menyampaikan optimisme swasembada pangan yang dapat dicapai dalam 3 - 4 tahun ke depan. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya perkara status Komisaris Jenderal Budi Gunawan, namun hubungan diantara Presiden Jokowi bersama para menterinya juga dianggap menjadi buah simalakama dalam pemerintahan yang dipimpinnya bersama Jusuf Kalla.
Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Hukum dan Ahli Tata Negara Refly Harun usai mengisi acara diskusi "Simalakama Jokowi" di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (14/2).
"Saya kira fenomena sekarang tidak lagi hanya antara Presiden dan DPR saja, tapi within the cabinet yang juga bisa menjadi simalakama," tutur Refly.
Menurutnya, buah simalakama itu dapat terjadi apabila ada arus yang berbeda diantara Presiden Jokowi dan para jajaran menteri dalam Kabinet Kerja. Ia pun mengatakan kadang ada diantara para menteri yang memiliki sikap berbeda dengan Presiden Jokowi, dan ia menilai hal tersebut tidak sesuai dengan sistem presidensial yang dianut oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang diantara pembantu-pembantu Jokowi, menteri-menterinya berbeda dengan presidennya. Dengan sistem presidensial, seorang menteri harus loyal seratus persen terhadap presiden," jelasnya.
Refly pun mengatakan dualitas didalam diri menteri ini lah yang menyebabkan Presiden Jokowi seakan memiliki buah Simalakama. Saat ditanyai mengenai apakah pernyataannya ini terkait "brutus istana" yang sebelumnya disampaikan oleh beberapa Kader PDIP, ia pun enggan untuk mengomentarinya.
"Intinya bisa jadi simalakama karena kabinetnya loyalitasnya masih ganda. Loyalitas kepada partainya, dan kepada Presiden," tegasnya.
Oleh sebab itu, demi mencegah terjadinya buah simalakama tersebut, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara ini pun menyarankan agar menteri yang memiliki dualisme tersebut dapat segera mengundurkan diri.
"Kalau tidak loyal seratus persen terhadap presiden, sebaiknya mereka mengundurkan diri, karena mereka pejabat publik yang disumpah," tegasnya.(pit)