Agung Pertahankan Sebagian Gerbong Ical di DPR RI

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2015 13:56 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang menegaskan akan akan memfasilitasi kubu Aburizal Bakrie dengan mempertahankan 50 Persen kubu Ical di DPR RI.
Pengurus Partai Golkar versi Munas Jakarta selaku pemohon, Wakil Ketua Umum Priyo Budi Santoso (kanan) dan Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri), mengikuti Sidang Mahkamah Partai Golkar, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 11 Februari 2015. Sidang tersebut guna menyelesaikan konflik antara kepengurusan kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sebagian besar pengurus fraksi kubu Aburizal Bakrie di fraksi akan tetap dipertahankan. Langkah itu diambil pascaputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang menerima kepengurusan Agung Laksono.

"Kalau yang ada di konsep sekarang, pengurus fraksi, AKD dan Banggar 50 persen dipertahankan," ujar Agus di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (13/3).

Ia pun mengatakan sejumlah kader Golkar sudah menghubungi kubu Agung dan menyakan siap untuk membantu dan diletakkan di posisi apapun. Kendati demikian, Agus mengatakan hal yang diprioritaskan adalah kompetensi dan kemampuan kader.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kita ini bukan soal mendaftarkan diri. Kami melihat beberapa kader mempunyai potensi yang sangat baik," tegasnya.

Sebelumnya, Agus memang sempat mengatakan tidak akan ada pembersihan orang-orang Aburizal di fraksi. Menurutnya, yang nanti akan dilakukan hanyalah sebatas rotasi dan mutasi.

Ia pun mengakui adanya sejumlah kader terbaik yang saat ini sudah duduk dibawah pimpinan Ade Komarudin. "Jadi tidak ada alasan bagi siapapun yang mengatakan bahwa Agung Laksono melakukan pembersihan," tegasnya.

Langkah Agus untuk merombak fraksi tidak semudah apa yang dikatanannya, lantaran Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas Bali Idrus Marham jika dasar dikeluarkannya surat jawaban Yasonna atas permohonan pengesahan Golkar versi Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono adalah manipulatif.

"Menkumham salah kutip, ya jelas. Kita baca bolak balik salah itu. Kami datang secara kelembagaan. Kita hanya ingin mengingatkan," ujarnya.

Menurut Idrus, Mahkamah Partai tak memutuskan dan mengesahkan kepengurusan Golkar versi Munas Ancol yang dipimpin Agung. "Anggota Mahkamah Partai memiliki pandapat dan pandangan berbeda sehingga tidak mencapai kesatuan pendapat," ujar Idrus menjelaskan. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER