Hinca Panjaitan Ibaratkan Demokrat Seperti Mobil Balap F1

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 23:12 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, Demokrat sudah 10 tahun di lintasan balap, saat ini waktunya masuk pit stop.
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berjalan bersama Ani Yudhoyono (kanan) dan para kader sebelum melakukan pertemuan di Denpasar, Bali, Sabtu (7/3). (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Jakarta, CNN Indonesia -- ‎Jelang Kongres IV pekan depan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Hinca Panjaitan menggambarkan dinamika yang terjadi di tubuh partainya seperti balap mobil Formula 1. Sepuluh tahun melaju di lintasan balap, sudah saatnya Demokrat masuk pit stop.

Periode 2014 - 2014 adalah periode di mana Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI.

"Kalau pakai teori F1, sudah sepuluh tahun dua periode itu masih tetap bertarung dalam lintasan. Nah sekarang kami masuk ke pit stop," kata Hinca di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di area pit stop saat ini menurutnya adalah saat yang tepat untuk mengganti roda partai, mengisi bahan bakar dan menyempurnakan kekurangan yang ada. Namun ia menegaskan, pembalap di dalam mobil tidak perlu diganti.

"Pembalapnya tetap disitu dan tetap memacu mobilnya untuk mengejar memenangkan target pertandingan," ujarnya.

Pernyataan tersebut seakan menunjukkan besarnya kemungkinan SBY kembali memimpin partai berlambang Mercy itu. Hingga saat ini, ada tiga nama yang diperkirakan akan maju dan bertarung bersama dalam bursa pemilihan ketua umum.

Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Marzuki Alie dan Gede Pasek Suardika. Dinamika terkait pemilihan ketua umum ini masih terus terjadi. Sebelumnya, Marzuki mengatakan ada sejumlah suara di daerah yang lebih menginginkan SBY menjabat sebagai Majelis Tinggi Partai.

Sedangkan, keinginan Gede Pasek untuk masuk ke dalam ring pertandingan pun sudah bulat untuk menunjukkan bahwa demokrasi terjadi di dalam Partai Demokrat. Selain itu, juga ingin menunjukkan bahwa Partai Demokrat bukan partai keluarga. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER