Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa seluruh komponen partainya telah solid untuk mendukung pemerintah.
"Sudah (solid). Ada Ketua MPP (Ketua Majelis Pertimbangan Partai Sutrisno Bachir), ada ketua umum, ada Sekretaris Jenderal (Eddy Soeparno). Sudah solid semuanya," ujar Zulkifli di Credentials Room, Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/9).
Zulkifli bercerita, pertimbangan masuknya PAN ke dalam koalisi pemerintah diputuskan pada saat rapat dengan formasi lengkap. Dengan pertimbangan mendalam, tutur dia, serta dibarengi dengan situasi ekonomi dalam dan luar negeri sedang melemah, maka PAN menyimpulkan untuk bergabung dengan pemerintah. (Baca juga:
Apa Konsesi Bergabungnya PAN ke Pemerintah Jokowi?)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam politik harus kuat, harus bersama-sama untuk menopang pemerintah, sehingga NKRI, kepentingan bangsa, kepentingan rakyat bisa kita amankan," kata dia.
Kendati demikian, ia tidak menjawab apakah ada kesepakatan yang dibuat antara pihaknya dan pihak pemerintah, misalnya kesepakatan memberikan kursi di kabinet untuk PAN agar fraksi partai tersebut bisa mendukung program-program pemerintah dan menyatu dalam koalisi pemerintah. (Baca juga:
PAN Menyeberang ke Jokowi Tak Pamit Koalisi Prabowo)
"Yang pertama, PAN mengutamakan politik kebangsaan. Jadi sama sekali kami tidak ada bicara soal apakah kabinet dan seterusnya. Kedua, tentu dengan bergabungnya PAN, seluruh program pemerintah yang pro rakyat itu tentu menjadi kerjaan partai untuk kami dukung bersama-sama," ujar dia.
Menurut Zulkifli, sekarang bukan saat yang tepat lagi untuk membicarakan Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. Alasannya, perlambatan ekonomi saat ini harus menjadi perhatian utama. "Tidak tepat kalau situasi seperti ini kita masih ngomong soal kelompok, apalagi dengan partainya sendiri-sendiri," kata dia. (Baca juga:
Jokowi Yakin Bergabungnya PAN Bikin Pemerintah Makin Efektif)
Ia menyebutkan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memberikan sinyal kuat kepada para pelaku usaha, penanam modal, dan kepada masyarakat bahwa pemerintah dan partai-partai politik kompak dalam menghadapi masalah apapun.
"Tidak tepat lagi mengkotak-kotakkan, justru ini memberi sinyal kepada publik dan pelaku usaha agar confident," ujar dia.
(hel)