Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi VIII DPR yang membidangi sektor agama turut menyampaikan belasungkawa atas insiden jatuhnya alat berat yang membantu pembangunan di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9). Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Daulay mengatakan, insiden tersebut membuat pembangunan di Masjidil Haram berada menjadi dilematis.
"Kejadian ini di luar dugaan, baik oleh pemerintah Indonesia maupun pemerintah Arab Saudi. Apalagi badai kemarin terjadi tiba-tiba," kata Saleh saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (12/9).
Menurut Saleh, kecelakaan tersebut membuat Komisi VIII menyarankan agar pembangunan di Masjidil Haram dihentikan sementara. Namun pembangunan Masjidil Haram memang ditargetkan segera rampung agar bisa menampung kuota pada musim haji tahun 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Indonesia, tahun ini ada sekitar 30 ribu calon jemaah haji yang batal ke Tanah Suci karena pemotongan kuota. "Selesainya pembangunan ini bukan hanya akan berefek pada Indonesia tapi juga bagi seluruh dunia," kata Saleh.
Berdasarkan sebuah video amatir yang diunggah ke YouTube, alat berat itu bergoyang dan jatuh karena kondisi Mekkah saat itu dilanda badai angin dan hujan deras.
Jatuhnya alat berat menimbulkan debuman keras disusul teriakan panik dari orang-orang. Alat berat yang jatuh merupakan bagian pembangunan Masjidil Haram yang belum tuntas.
Petugas menyampaikan, Masjidil Haram akan diperluas sekitar 400 ribu meter persegi agar lebih layak menampung 2,2 juta orang yang beribadah bersamaan.
Diterangkan Syailendra Dharmakitir, Konsulat Jenderal RI di Jeddah kepada CNN Indonesia, dua warga negara Indonesia meninggal dan 30 lainnya luka berat serta ringan. Korban luka sedang dirawat di dua rumah sakit.
(rdk)