Jokowi Ingatkan Calon Kepala Daerah untuk Punya Ideologi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 08:34 WIB
Di hadapan 250 politisi Partai NasDem, Presiden Jokowi menekankan pentingnya calon kepala daerah memiliki ideologi dalam berpolitik.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menjabat tangan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh (ketiga kiri) disaksikan Ketua Bapilu Partai NasDem Enggartiasto Lukito (kiri) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Jan Darmadi (kedua kiri) dalam pembukaan Rakernas NasDem : Konsolidasi Pemenangan Pilkada 2015, di Balai Sidang Jakarta, Jakarta, Senin (21/9). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpandangan bahwa seorang pemimpin harus memiliki ideologi dalam menjalankan tugasnya agar tidak kehilangan arah. Hal tersebut dikemukakannya, menjelang dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah secara serentak pada Desember 2015 mendatang.

"Saya ingin menyampaikan bahwa seorang pemimpin, baik di kota, kabupaten, provinsi, maupun tingkat nasional, itu harus punya ideologi. Harus ada ideologinya. Tanpa itu kita tak punya arah," ujar Jokowi.

Pidato itu ia sampaikan kepada 250 calon pimpinan daerah yang hadir dalam acara pembukaan rapat kerja nasional Partai NasDem di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senin (21/9) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menuturkan, sebagai seorang kepala negara ia memiliki ideologi berdaulat, berdikari, dan berkepribadian. Menurut dia, ideologinya sama dengan Pancasila, namun cara penerapannya berbeda, yakni ada yang melalui gerakan perubahan atau restorasi Indonesia dan ada yang menggunakan cara-cara lain.

Ia pun menekankan soal pentingnya menumbuhkan nilai-nilai kesantunan dan tata krama, karena selama beberapa tahun belakangan Indonesia mulai kehilangan nilai-nilai tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, jika nantinya benar-benar terpilih sebagai kepala daerah, 250 calon pimpinan daerah dari Partai NasDem tersebut mau terjun langsung ke masyarakat untuk mendengar keluhan dan mau mengerjakan apapun yang diinginkan masyarakat.

"Nantinya kalau Bapak, Ibu jadi pimpinan daerah, konsentrasikan irigasi untuk sawah. Jangan lagi buat kantor bupati mewah. Yang namanya bekerja harus ada prioritas, kalau semuanya dikerjakan duitnya enggak cukup, gimana?" kata dia. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER