Jakarta, CNN Indonesia -- Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem punya sudut pandang sendiri melihat seorang Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Sebagai seorang sosok senior di peta politik nasional, Surya melihat Jokowi sebagai sosok yang polos dan jujur.
Hal itu menjadi salah satu alasan Surya bersama partainya tetap mendukung pemerintahan Jokowi-JK dengan tanpa syarat. Hafizd Mukti Ahmad, jurnalis CNN Indonesia sempat berbincang empat mata dengan Surya, terkait sosok Jokowi dan bagaimana awal mula pertemuan keduanya. Berikut petikan wawancara yang dilakukan di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat pekan lalu:
Apa yang seorang Surya Paloh lihat dari sosok Jokowi?Sejujurnya, saya katakan dia memiliki modal besar. Ada keterusterangan dan kejujuran, konsistensi dan keberanian, itu modal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama mengenal Jokowi untuk pertama kalinya?Ini lucu sekali ketika pak Jokowi datang kepada saya di kantor saya ini waktu menjadi Walikota Solo, di sini. Tiga tahun yang lalu mungkin.
Tidak ada perasaan ini bakal menjadi presiden, beliau datang ke sini mau maju menjadi Gubernur Jakarta. Saya bilang, saya bangga kamu dari walikota mau jadi gubernur itu bagus. Saya tidak bangga kalau kamu Gubernur Sumatera Selatan misalnya, terus jadi Gubernur Jakarta Raya, saya tidak bangga itu. Saya bilang seperti itu.
Nah kamu itu naik jenjang kariernya. Kalah dan menang sudah jalan yang benar ini, saya doakan kamu untuk bisa terpilih. Dengan niat baik saya doakan kamu akan jadi gubernur. Beliau jadi gubernur, dan saya tidak pernah berhubungan juga selama dia menjadi gubernur.
Bagaimana akhirnya memutuskan untuk mendukung Jokowi jadi Presiden?Saya lihat aspirasi publik menaruh harapan pada sosok Jokowi, sosok yang sederhana. Cukup polos, saya melihat tingkat kepolosannya tinggi. Ada plus dan minus, yang berlaku bagi siapapun, Indonesia tidak bisa mencari yang sempurna yang bebas dari kesalahan, kesilapan, tidak ada di dunia ini.
Yang dicari itu kan bukan perbedaan yang lebih besar tapi kemampuan untuk memperkecil perbedaan dan mencari lebih banyak persamaannya. Jokowi selalu berangkat dari niat baik dan saya merasakan getaran itu.
Orang seperti saya tidak butuh lagi ABS (asal bapak senang), kepentingan saya tidak besar, pribadi saya, keluarga saya, atau bahkan partai saya. Saya lihat getaran itu dan saya rasakan getaran itu. Ini yang membuat orang seperti saya ingin tetap memberikan kontribusi dan getaran itu masih ada, sampai saat ini.
Bagaimana Surya Paloh melihat peran Ibu Megawati di Pemerintahan Jokowi-JK? Ibu Mega seorang tokoh politik senior, mayarakat mengerti, saat lahir sudah jadi putri presiden, kemudian menjadi presiden, ketua umum partai, lengkap semua. Jadi senioritasnya ada pada diri ibu Mega. Tentu banyak asam garam kehidupan yang mampu dikontribusikan dari Ibu Mega kepada Jokowi, presiden yang berasal dari partainya Ibu Mega.
Saya melihat, memang seharusnya demikian dan saya yakin itulah yang berjalan, itulah Ibu Mega. Yang paling tahu itu intervensi atau tidak tentu bukan saya, itu Jokowi sendiri, tapi kalau masalah sumbang saran, nasihat saya pikir itu suatu keharusan, belum tentu intervensi.
Anda masih punya harapan atas pemerintahan Jokowi?Saya masih punya.
Saya tidak sedikitpun meragukan itu. Maka saya berharap apa yang sudah dijalankan selama setahun ini perlu jadi bahan kajian dan introspeksi. Sepanjang ada niat baik dan mampu berdialog secara jujur dengan diri sendiri, dan mau bangkit memperbaiki kekurangan dan mentertawakan kebodohan diri saya pikir Indonesia akan maju.
Apa alasan utama NasDem selalu mendukung pemerintah tanpa syarat?
Karena NasDem berpolitik bukan hanya kepentingan partai. Dia (Jokowi) tidak berpolitik, dia memang menyadari bagaimana dia ingin menjalankan kebijakan atas kemampuan profesionalitas dengan moralitas. Memang tidak mudah, butuh konsistensi dan pengorbanan dan langkah yang tidak boleh salah.
(sip/sip)