Hadiri Jamuan Istana, Zulkifli Hasan Tak Bahas Reshuffle

CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 22:02 WIB
Mengelak saat ditanya adanya pembahasan reshuffle, Zul mengaku hanya datang menyambut Presiden Republik Finlandia.
Mengelak saat ditanya adanya pembahasan reshuffle, Zulkifli Hasan mengaku hanya datang menyambut Presiden Republik Finlandia. (Dok.Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan terlihat menghadiri acara jamuan makan malan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Republik Finlandia Sauli Väinämö Niinistö di Istana Negara, Jakarta Pusat, malam ini.

Kehadirannya saat itu sempat membuat isu adanya reshuffle kabinet mendadak kembali menyeruak. Hal tersebut menjadi perhatian mengingat PAN telah menyatakan dukungannya kepada pemerintah.

Hanya saja, saat ditemui usai makan malam, Zul membantah bahwa telah ada pembahasan soal perombakan kabinet dalam acara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku hanya ikut serta menyambut Niinistö layaknya tamu negara lainnya. Dalam acara itu, kata Zuli, sama sekali tidak membahas soal masuknya PAN ke pemerintahan. Alih-alih, dia mengaku membicarakan hubungan antara Finlandia dan Indonesia.

"Sebelah saya tadi Menlu (Retno Marsudi), sebelahnya Pak Presiden, sebelahnya lagi Presiden Finlandia. Isunya soal hubungan Finlandia dan Indonesia," ujar Zulkifli.

Tak hanya mengelak saat ditanya adanya pembahasan reshuffle, Zul juga mengaku tidak ikut dalam pertemuan yang diadakan para petinggi partai Koalisi Indonesia Hebat, yang diadakan di kediaman Megawati Soekarnoputri, tadi sore.

"Saya tadi rapat di MPR sampai sore," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan bahwa Zulkifli duduk bersebelahan dengan Jokowi dalam acara makan malam dengan Niinistö. Namun, dia memastikan bahwa tidak ada pembicaraan lain yang dilakukan antara Presiden dan Zulkifli.

Meski demikian, Pramono menjelaskan, PAN intinya secara terbuka memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), sehingga pemerintah perlu mengapresiasi hal itu.

"Untuk kelanjutannya sebenarnya sangat bergantung pada Jokowi dan PAN, tapi yang jelas, untuk meluruskan, saya dengar sendiri dari Zulkifli bahwa mereka sama sekali tidak tawar-menawar urusan kursi kabinet, sama sekali ndak," ujarnya.

Ketika ditanya tentang kemungkinan salah satu kader PAN, Wahyu Sakti Trenggono, bakal masuk dalam kabinet, Pramono mengaku tidak tahu.

"Saya enggak tahu. Yang jelas, belum ada pembicaraan mengenai nama orang," katanya.

Pramono pun menyebutkan, hanya Jokowi dan JK yang bisa memutuskan apakah kabinetnya membutuhkan perombakan atau tidak. Ia mengatakan, sang kepala negara dan wakilnya selama ini mendapatkan laporan secara berkala tentang kinerja dan prestasi masing-masing kementerian.

"Karena memang Presiden sangat concern dengan perkembangan dari waktu ke waktu. Apalagi dalam satu tahun ini pemerintah betul-betul menghadapi berbagai cobaan, terutama ketika ekonomi dunia mengalami perlambatan, turbulensi, persoalan asap, dan sebagainya," kata Pramono.

Meski demikian, segala persoalan itu, diklaimnya, mampu diatasi dengan baik oleh pemerintah. "Dengan demikian, Presiden dan Wapres sudah bisa melihat siapa menteri yang capable dan tidak capable," ujanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER