Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta agar Tentara Nasional Indonesia berhati-hati terhadap semakin luasnya penyebaran paham maupun pengikut Negara Islam Irak dan Syria (ISIS) di dunia, termasuk di Indonesia.
Jokowi menjelaskan, hampir setiap negara menjadikan penumpasan terorisme sebagai prioritas masalah yang harus segera dihadapi. Ia berpandangan bahwa Indonesia harus melakukan hal yang sama.
"Ini hampir dialami semua negara. Setiap saya ketemu kepala negara, prioritas semua negara adalah terorisme, ISIS. Selalu ke sana. Oleh sebab itu, kita juga harus mulai konsentrasi masalah ini," ujar Jokowi ketika memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun Anggaran 2016 di Aula Gedung Gatot Subroto Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (16/12).
Menurut Jokowi, jika negara tidak hati-hati, maka terorisme pasti akan menjadi sebuah ancaman yang nyata. Cara pencegahan yang paling bisa dilakukan saat ini, tuturnya, adalah dengan sosialisasi di seluruh lingkungan, baik di provinsi, maupun di kota/kabupaten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus dilakukan penyampaian-penyampaian. Kalau kita tidak hati-hati, kalau kita tidak proteksi secara dini, kalau kita tidak sampaikan pada masyarakat betapa bahayanya ini, kalau nanti sudah menjadi kenyataan yang terlambat, salah besar kira," katanya.
Karenanya, imbuh Jokowi, ia menegaskan agar para prajurit TNI berhati-hati dan mulai melakukan berbagai langkah pencegahan serta pendekatan kepada masyarakat dari sekarang.
"Kita harus hati-hati. Pendataan, pendampingan, dan langkah-langkah yang konkret, langkah terobosan untuk melakukan deradikalisasi harus terus menerus dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan keamanan, baik yang
hard approach, maupun
soft approach, dengan pendekatan anggaran, pendekatan budaya," ujarnya.
Acara dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.
Selain itu, hadir pula Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.
(bag)