Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyinggung persaingan ekonomi global dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Kebangkitan Bangsa. Jokowi menyatakan dalam era global, Indonesia bisa terkena imbas negatif meskipun yang terkena krisis adalah negara lain.
"Persaingan global tengah dilalui, terutama dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebetulnya negara-negara dalam MEA bukan bergandeng tangan melainkan saling bersaing," kata Jokowi saat pembukaan Mukernas PKB, di JCC, Jakarta, Jumat (5/2).
Jokowi mengatakan di era global seperti sekarang Indonesia dalam posisi yang tidak bisa menolak ketika ada kesepakatan ekonomi antara beberapa negara, seperti MEA atau Trans Pacific Partnership (TPP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak bisa katakan tidak gabung. Begitu tidak bergabung TPP, maka produk kita dilarang masuk atau dikenakan pajak tinggi. Ini persaingan global di depan mata dan harus dihadapi," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga menjelaskan pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk menekan biaya logistik dan transportasi agar dapat bersaing dengan negara lain.
Menrutnya, jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, biaya transportasi di Indonesia masih 2 hingga 2,5 kali lipat lebih tinggi. Ini berakibat mahalnya harga barang. "Itulah mengapa pemerintah membangun jalan tol dan pelabuhan besar, supaya bisa bersaing dengan negara lain," katanya.
Soal pertumbuhan ekonomi, Jokowi mengatakan hingga pagi ini, telah tercatat pertumbuhan ekonomi ke 5,04 persen. Dengan pertumbuhan tersebut, Jokowi mengaku optimistis menghadapi persaingan ekonomi global.
"Kendati demikian, perlu bersama-sama menyelesaikan persoalan dalam negeri agar dapat bersaing dengan baik dengan negara lain. Kalau tidak bersatu, bagaimana bisa hadapi persaingan," katanya.
Jokowi beserta wakilnya Jusuf Kalla menghadiri Mukernas PKB malam ini. Keduanya tampak hadir sejak pukul 19.45 WIB.
Bersama dengan rombongan presiden, tampak pula Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hadir pula Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI Jimly Asshiddiqie, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, serta Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Selain itu turut hadir Ketua DPR Ade Komaruddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Sekjen PPP Dimyati Natakusuma, Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Airin Rachmi Diany, serta Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Muhammad Romahurmuziy.
(sur)