Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang rencana pergantian menteri kabinet di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, isu yang paling santer adalah perseteruan mendapatkan Kementerian Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Saat ini jabatan Menteri Desa dipegang oleh Marwan Jafar dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Hingga kini, Partai Kebangkitan Bangsa berupaya mempertahankan anggotanya menduduki posisi itu. Alasannya, kementeria desa dianggap pos yang seksi.
"Anggarannya besar. Secara politik itu bermanfaat. Semua orang ingin (menduduki),” kata Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/4).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dikabarkan berang karena ada upaya perebutan kursi menteri desa secara sistematis. Hal itu terlihat dari diterimanya demo soal pendamping desa oleh Istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabarnya, pendemo diterima langsung Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Demo-demo lain seperti guru honorer dan buruh sebelumnya tidak diterima Istana.
Menanggapi itu, Karding menuturkan, PKB tetap berkomunikasi baik dengan PDIP. Namun, dia berharap kearifan Presiden Joko Widodo, terutama di tengah menguatnya isu reshuffle.
"Kami tidak protes. Kami berharap presiden tidak perlu ditekan, diintervensi, dan didesak," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mempertanyakan alasan kerasnya upaya PKB mempertahankan kursi Menteri Desa. Menurutnya, evaluasi kementerian dilakukan presiden secara keseluruhan.
"Orang bertanya kenapa ini? Enggak ada hujan, enggak ada panas suudzon begitu," kata Hendrawan.
Dia menuturkan, PDIP sama sekali tidak mengincar kementerian secara khusus. Komunikasi baik terus dilakukan PDIP bersama PKB. Menurutnya, isu pengincaran kursi Mendes digulirkan pihak yang iri melihat kedekatan PDIP dan PKB.
"PDIP dan PKB berkeringat sejak awal. Karena ada hubungan kuat dan harmonis, jadi ada semacam langkah memecah sinergi ini," kata dia.
(yul)