Setya Novanto Datangi Istana Berterima Kasih ke Jokowi

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 17:07 WIB
Setya Novanto mengatakan kedatangannya ke Istana merupakan inisiatifnya untuk meningkatkan komunikasi dengan pemerintah.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/5). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Setya yang mengenakan batik kuning ini didampangi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, Bendahara Umum Robert Kardinal, Ketua Harian Nurdin Halid, dan Juru Bicara Setya, Nurul Arifin.

"Kami berterima kasih ke Presiden. Kami akan sampaikan program karena kami sudah mendukung Jokowi-JK," kata Setya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/5).

Dia menuturkan, kedatangannya merupakan inisiatifnya untuk meningkatkan komunikasi bersama pemerintah. Melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu yang lalu, Golkar mendeklarasikan keluar Koalisi Merah Putih dan mendukung pemerintahan Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi juga menghadiri dan menyampaikan pidato dalam pembukaan Munaslub Golkar, Sabtu (14/5). Sementara itu, Munaslub ditutup Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Awalnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla diharapkan hadir dalam penutupan Munaslub.

Bekas Ketua DPR ini menuturkan, peningkatan komunikasi diperlukan untuk memberikan suasana dan iklim kepada pemerintah, terutama di bidang perekonomian.

"Kami harapkan bisa memberikan kenyamanan bagi bangsa," ucap dia.

Namun dia enggan mengungkapkan bakal masuknya kader Partai Golkar dalam Kabinet Kerja menyusul dukungan kepada pemerintah. Senada, Idrus Marham mengatakan, ide dan visi pemerintahan Jokowi berorientasikan pada kesejahteraan.

Dengan demikian Partai Golkar memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi tanpa syarat. Menurutnya, apabila ada reshuffle, itu dilakukan untuk menjamin produktifitas dan efektifitas kabinet.

"Diajak masuk alhamdulillah, tidak masuk juga alhamdulillah. Tetapi tidak mengurangi peran strategis dalam memacu pembangunan bersama pemerintah," ucap Idrus.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER