Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, 'Koalisi Kekeluargaan' yang terdiri dari tujuh partai politik untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta masih belum final.
Kesepakatan tujuh partai atas koalisi gemuk itu baru terjadi di pengurus tingkatan wilayah Jakarta. Sementara sikap final partai, kata Hasbi, masih menunggu keputusan masing-masing pengurus di tingkat pusat.
"Belum (di tingkat pusat). PKB juga menunggu arahan Dewan Pimpinan Pusat. Karena keputusan ada di sana," kata Hasbi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/8).
Terkait calon gubernur yang akan diusung oleh Koalisi Kekeluargaan, Hasbi tak menampik bahwa hal itu masih menunggu keputusan resmi PDI Perjuangan sebagai partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD. Saat ini, koalisi belum membicarakan atau menyebut nama yang akan diusung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menyatakan, partainya dalam sebulan ini akan fokus mengkaji nama calon yang diusung Koalisi Kekeluargaan. Tujuannya untuk menilai apakah nama calon yang ada memenuhi tujuh kriteria yang telah disepakati.
Taufik menegaskan, kajian tersebut berlaku juga untuk Sandiaga Uno sebagai calon yang dimajukan oleh Gerindra pada Pilkada DKI Jakarta.
"Sandiaga Uno nanti dikaji dalam kriteria itu. Kalau PDI Perjuangan belum munculkan nama," kata Taufik.
Kendati demikian, Taufik optimis PDI Perjuangan akan mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk berduet dengan Sandiaga Uno sebagai penantang petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Itu bisa 1.000 persen menandingi Ahok," ucapnya.
PDI Perjuangan disebut akan menjadi kunci penentu dalam koalisi tujuh partai politik yang diresmikan Senin (8/8). Koalisi itu dinamakan Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari PDI Perjuangan, Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PKB, PKS dan PPP.